Suara.com - Seorang penjual roti di Penang, Malaysia mendadak viral, setelah kisah perjuangannya dibagikan oleh seorang seniman jalanan yang sudah 30 tahun mengenalnya.
Acit Raman Abdullah, nama seniman itu, mengunggah foto si penjual roti, Muniandi, ke Facebook.
Ia menyebutkan, pedagang roti yang rendah hati itu masih mengingatnya sejak dia masih anak-anak dan suka mencoret-coret di tanah.
Kini, Acit telah menjadi seniman yang sesungguhnya. Ia baru saja menemui Muniandi untuk meminta izin, apakah rekan sesama senimannya, Andhar A Samah, bisa menjadikan figur Muniandi sebagai mural di Festival Balik Pulau.
Baca Juga: Mengharukan, Anak Tukang Parkir Ini Jadi Lulusan Terbaik PTN di Yogyakarta
"Saya datang ke rumahnya untuk berbicara tentang mural. Belum sempat saya memperkenalkan diri, dia sudah bilang kalau dia tahu di mana rumah saya dulu," kata Acit, dikutip dari Malay Mail, Selasa (23/7/2019).
"Saya tidak menyangka dia masih ingat saya. Saya merasa sangat tersentuh. Dia bahkan ingat ibu saya dan sempat mengenang juga, dulu ibu saya selalu bertukar koin dengannya," tulis Acit di Facebook.
Dia menambahkan bahwa Muniandi adalah tokoh 'legendaris' di Balik Pulau. Penduduk dari seluruh ras pun mengenalnya.
Setelah menjual roti kaya selama puluhan tahun, Muniandi, kata Acit, telah berhasil menyekolahkan anak-anaknya.
Berkat kerja keras sang ayah, anak-anak Muniandi kini telah sukses menggeluti profesi yang bergengsi.
Baca Juga: Cerita Alyza, Anak Tukang Sampah yang Berhasil Diterima di UGM
"Yang paling saya kagumi adalah pengorbanan yang dilakukan oleh bapak ini demi keluarganya. Anak-anaknya telah berhasil menjadi dokter, pengacara, dan, kalau tidak salah, satunya lagi sedang belajar untuk menjadi insinyur kimia," ungkap Acit.
Mural Muniandi, lengkap dengan sepeda motornya yang ikonik, bisa dilihat di kode pos 11000 di Balik Pulau.