Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan kepada seluruh kepala daerah untuk tidak mempersulit investasi.
JK menuturkan, kepala daerah seharusnya ikut mendukung distribusi industri dan distribusi hasil pertanian masyarakat di daerahnya. Ia menyebut jika itu tidak dilakukan bisa terjadi kekurangan stok bahan pangan yang dapat menyebabkan terjadi inflasi.
"Begitu bapak kasih sulit investasi di daerah atau hal-hal terkait perdagangan juga menyebabkan inflasi," kata JK saat berpidato pada rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi tahun 2019 di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2019).
"Kalau di daerah stok gula kurang, (harga) naik, itu indikator kelangkaan dan terjadi inflasi. Sehingga perlunya daerah, bupati, wali kota, gubernur, menjaga distribusi industri dan distribusi hasil pertanian dari masyarakat, keseimbangannya," sambungnya.
Baca Juga: Jokowi dan Pimpinan Hyundai Motors Group Bahas Rencana Investasi
Lebih lanjut, JK menilai pentingnya kepala daerah menjaga kestabilan distribusi tersebut akan berpengaruh kepada kesejahteraan para pedagang. Meskipun begitu ia tidak menampik ada faktor lain yang tidak bisa dihindari, salah satunya ialah faktor cuaca.
"Kalau tidak ada pedagang juga susah. Mesti ada pedagang perantara. Mesti ada untung, kalau tidak ada untung juga nanti tidak ada dagang. Kalau tidak ada dagang, distribusi macet," ujarnya.
"Jadi keseimbangan penting untuk orang merencanakan suatu, memang juga ada pengaruh luar, cuaca contohnya," sambungnya.
Seharusnya kepala daerah, kata JK, ikut bekerja sama mengendalikan inflasi.
Sementara tugas Gubernur Bank Indonesia (BI) mengurusi uang keluar dan tingkat bunga kemudian pemerintah menstabilkan defisit dan pembangunan supaya terjadi produktivitas. Sedangkan kepala daerah tetap berupaya stabil dengan menjaga produksi konsumsi.
Baca Juga: Sindir Pidato Jokowi, Amien Rais: Investasi dari Mana? Pasti China
JK bersyukur pergerakan inflasi pada 2019 saat ini masih stabil. Pada tahun 2018, inflasi berada di 3,13 persen dan hingga Juni 2019 inflasi mencapai 3,28 persen.