Densus 88 Endus Keberadaan Pengebom Gereja Oikuneme Samarinda di Filipina

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 25 Juli 2019 | 07:45 WIB
Densus 88 Endus Keberadaan Pengebom Gereja Oikuneme Samarinda di Filipina
Ilustrasi anggota Densus 88 Antiteror. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Densus 88 Antiteror bekerja sama dengan Kepolisian Filipina berupaya melacak keberadaan buronan Andi Baso yang diyakini masih berada di Filipina Selatan.

"Densus 88 dan polisi di sana telah berkoordinasi melakukan pengejaran terhadap Andi Baso yang diyakini berada di Filipina Selatan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (24/7/2019).

Andi Baso telah ditetapkan sebagai buronan karena melakukan aksi teror pengeboman Gereja Oikumene, Samarinda pada tahun 2016. Andi kemudian melarikan diri ke Filipina.

Dedi mengatakan, keberangkatan mendiang pasutri Rullie Rian Zeke dan istrinya, Ulfah Handayani Saleh ke Filipina Selatan diatur oleh Andi Baso.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Teroris JAD, Jaringannya ke Lampung, Sibolga dan Bekasi

"Mereka masuk (Filipina Selatan) bulan Desember 2018, dibawa oleh Andi Baso," katanya.

Rullie dan istrinya serta Andi Baso merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Makassar.

Pasutri tersebut diketahui juga menjadi deportan Turki pada Januari 2017.

"Mendiang Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh pada Desember 2018 berangkat melalui jalur gelap ke sana (Filipina)," kata Dedi.

Kemudian pada Januari 2019, pasutri tersebut diduga menjadi pelaku peledakan bom bunuh diri di sebuah gereja di Pulau Jolo, Sulu, Filipina, yang mengakibatkan 22 orang tewas dan seratusan orang terluka. (Antara)

Baca Juga: Tim Densus 88 Antiteror Tangkap Terduga Teroris di Magetan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI