Suara.com - Intensitas pencarian helikopter MI 17 milik TNI AD yang hilang kontak sejaj 28 Juni 2019 silam secara bertahap akan dikurangi Kodam XVII/Cendrawasih.
Pengurangan intensitas pencarian dilakukan karena beberapa faktor. Salah satunya terkait banyaknya kegiatan yang harus dilaksanakan sehingga pencarian nantinya akan dilakukan satgas pamtas yang wilayahnya diduga dilintasi helikopter tersebut.
"Memang betul intensitas pencaharian kemungkinan akan dikurangi namun kapan belum dapat dipastikan kapan mulai dikurangi," kata Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf M Aidi kepada Antara di Jayapura, Rabu (24/7/2019).
Selain itu, Aidi mengemukakan saat pengiriman logistik ke pos-pos, personel TNI juga diminta untuk memantau wilayah yang dilintasinya dari udara.
Baca Juga: Pencarian Helikopter Mi 17 di Papua Masih Berjalan, Belum Ada Kabar Baik
"Prajurit nantinya selain berpatroli juga mencari helikopter yang hilang kontak dalam penerbangan Oksibil-Sentani," kata Aidi.
Dikemukakan Aidi, hingga Rabu (24/7) pencarian yang dilakukan, baik melalui darat maupun udara, belum menemukan titik terang.
Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138, terbang dari Oksibil pukul 11.40 wit namun hingga kini belum ditemukan.
Helikopter yang sebelumnya terbang dari Okbibab itu mengangkut 12 orang, yakni kru Kapten CPN Aris (pilot), Kapten CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Asharul.
Sementara nama-nama penumpang yang merupakan anggota Yonif 725/WRG yang sebelumnya bertugas di Okbibab, yaitu Serda Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe,Pratu Risno, PradaSujono Kaimuddin, dan Prada Tegas Hadi Sentana. (Antara)
Baca Juga: Update Pencarian Helikopter MI 17 di Papua, Fokus di Airu dan Lereh