Ondel-ondel Tidur di Atas Bajaj: Dilema Budaya Betawi dan Urusan Perut

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 24 Juli 2019 | 18:26 WIB
Ondel-ondel Tidur di Atas Bajaj: Dilema Budaya Betawi dan Urusan Perut
Sebuah bajaj mengangkut boneka Ondel-ondel sewaan di jalan H. Agus Salim, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2019). [Adnan Nanda]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Misalnya, soal penggunaan busana khas Betawi saat mengarak ondel-ondel keliling jalanan.

Polisi Lalu Lintas dibantu ondel-ondel mengatur lalu lintas di Flyover Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (19/3).
Polisi Lalu Lintas dibantu ondel-ondel mengatur lalu lintas di Flyover Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (19/3).

"Ya bisa saja setiap ngamen pakai baju adat Betawi. Dulu beberapa sanggar masih melakukan hal itu. Tetapi lama-kelamaan jadi nggak realistis dari sisi ekonomi karena kalau setiap hari ngamen berarti harus nyiapin paling tidak tujuh set pakaian. Pakaian itu setiap hari harus dicuci dan kalau keseringan dicuci lama-kelamaan jadi rusak. Jadi ya sudah, cari yang paling masuk akal saja," papar Usman.

Ondel-ondel, yang pada awal kemunculannya bernama Barongan dan salah satu fungsinya adalah mengusir roh-roh jahat, sejatinya memang harus dipikul dan diarak keliling masuk-keluar kampung.

Akhirnya kini, tampaknya liku-liku kehadirannya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika ibu kota Jakarta.

Baca Juga: Diasuh Pengamen Ondel-ondel, Bocah 13 Tahun Meninggal karena Gizi Buruk

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI