Ondel-ondel Tidur di Atas Bajaj: Dilema Budaya Betawi dan Urusan Perut

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 24 Juli 2019 | 18:26 WIB
Ondel-ondel Tidur di Atas Bajaj: Dilema Budaya Betawi dan Urusan Perut
Sebuah bajaj mengangkut boneka Ondel-ondel sewaan di jalan H. Agus Salim, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2019). [Adnan Nanda]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun seiring waktu, kata Heri, siapa pun bisa menyewa ondel-ondel untuk dipakai ngamen karena pakemnya tidak melulu harus menggunakan musik Betawi secara live.

Kelompok kesenian Ondel-ondel lengkap dengan musik pengiring berkeliling masuk-keluar gang dan perumahan di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (21/7/2019). [Adnan Nanda]
Kelompok kesenian Ondel-ondel lengkap dengan musik pengiring berkeliling masuk-keluar gang dan perumahan di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (21/7/2019). [Adnan Nanda]

Ondel-ondel keliling jadi lebih simpel dengan memanfaatkan pemutar musik yang ditempatkan dalam sebuah gerobak yang didorong.

"Jadi kayak dangdut gerobak dorong, tapi yang ini ondel-ondel," senyum Heri.

Segendang sepenarian, pemilik sanggar ondel-ondel lainnya, Purnama, mengaku tidak bisa menutup mata bahwa ikon budaya Betawi itu harus menyusuri jalanan demi seember uang.

Baca Juga: Diasuh Pengamen Ondel-ondel, Bocah 13 Tahun Meninggal karena Gizi Buruk

Kehadiran Ondel-ondel keliling, kata Purnama, memiliki dua sisi sudut pandang.

"Sebagai orang Betawi ya miris juga. Tapi yang selalu jadi pedoman saya adalah apa yang dilakukan anak-anak itu kan halal. Mungkin banyak orang yang cuma melihat sisi negatifnya, kok ondel-ondel dipakai ngamen kesannya kumuh, miskin, terbelakang. Tetapi mungkin banyak orang tidak tahu kalau ondel-ondel memberi kesempatan hidup bagi orang lain," beber Purnama.

Purnama menjelaskan maksudnya lebih jauh. Kata dia, orang-orang yang berkumpul di sanggar tidak cuma anak Jakarta, namun juga berasal dari luar pulau Jawa yang berusaha mencari peruntungan di ibu kota.

Awalnya anak-anak daerah yang minim kemampuan bekerja itu hanya sekadar nongkrong.

Belakangan, mereka mau diajak mencari uang dengan manjak alias memerankan ondel-ondel keliling.

Baca Juga: Aksi Ondel-ondel Tuntut MK Bertindak Adil

"Dari pada luntang-lantung enggak ada kerjaan malah lari ke hal negatif seperti narkoba atau kriminal, lebih baik saya ajak mereka untuk main ondel-ondel. Seperti simalakama tapi memang seperti itu kenyataannya," jelas Purnama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI