Suara.com - Mantan pemimpin legendaris China Li Peng tutup usia pada Senin (22/7) di Ibu Kota Beijing, lansir media pemerintah Xinhua. Li menghembuskan nafas terakhir pada pukul 23.11 malam waktu setempat, pada usia 91 tahun.
Kantor Berita Xinhua menyebut Li Peng sebagai anggota Partai Kongres Rakyat yang sangat luar biasa.
Media pemerintah itu menambahkan bahwa Li adalah seorang prajurit komunis yang teruji oleh waktu dan loyal serta seorang revolusioner proletar yang ulung.
Selain sebagai perdana menteri China, Li juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Negara dan Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China.
Baca Juga: Buku Putih China: Suku Uighur Diperbudak dan Dipaksa Masuk Islam
Dia menjabat sebagai perdana menteri dari 1987 hingga 1998, masa ketika Beijing dilanda protes pro-demokrasi besar-besaran oleh mahasiswa pada 1989.
Li mendeklarasikan darurat militer di Beijing pada 20 Mei 1989 saat protes mahasiswa berlangsung.
Tindakan itu memicu bentrokan keras pada 4 Juni dan menyebabkan pembantaian yang dikenal sebagai peristiwa Lapangan Tiananmen.
Selama masa jabatannya sebagai perdana menteri, Li secara terbuka berselisih dengan sekretaris jenderal partai pada masa itu, Zhao Ziyang.
Dia juga memainkan peran kecil dalam penyerahan Hong Kong dari Inggris ke China pada 1997.
Baca Juga: Warga China Marah Usai Lihat Turis Makan di Kereta dan Tidak Didenda
Li menyatakan pensiun dari dunia politik pada 2003.