Fakta Kematian Amelia di Sawah, Pamit Daftar Kuliah Pulang Tinggal Nama

Selasa, 23 Juli 2019 | 19:01 WIB
Fakta Kematian Amelia di Sawah, Pamit Daftar Kuliah Pulang Tinggal Nama
Polisi saat melakukan olah TKP terkait penemuan mayat Amelia di Sukabumi. (sukabumiupdate.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Kampung Bungbulang, Babakan, Cibereum, Kota Sukabumi dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat wanita tertelungkup di tepi sawah, Senin (22/7/2019). Mayat wanita tanpa identitas ini ditemukan tewas dengan kondisi nyaris bugil.

Setelah dilakukan pemeriksaan melalui sidik jari, diketahui mayat wanita ini bernama Amelia Ulfah Supandi (22). Dara kelahiran 3 Januari 1997 ini merupakan warga Kabupaten Cianjur.

Polisi hingga kini masih berusaha mengungkap kasus dugaan pembunuhan yang menimpa Amelia. Saat ini, jasad Amelia sudah dikebumikan di dekat kediaman orang tuanya di Cianjur.

Berikut Suara.com merangkum beberapa fakta di balik kematian Amelia yang mengenaskan.

Baca Juga: Beri Sanksi Pemilik Perusahaan Tambang, JK Panggil Tiga Menteri

1. Alumni IPB D3
Amelia merupakan lulusan pendidikan D3 di Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia lulus dari jurusan Teknologi Industri Benih pada 2018.

Melansir dari laman Linkedin, Amelia sempat menjalani magang di Balai Besar Penelitian Tanaman Padiselama tiga bulan sejak Februari 2018 hingga April 2018.

Setelah selesai magang, Amelia tinggal bersama kedua orang tuanya di Cianjur dan bekerja di sebuah pabrik sepatu di Cianjur yakni PT Pou Yuen Indonesia.

Amelia Ulfah Supandi, alumni IPB yang ditemukan tewas di tepi sawah di Sukabumi (linkedin)
Amelia Ulfah Supandi, alumni IPB yang ditemukan tewas di tepi sawah di Sukabumi (linkedin)

2. Pamit Daftar Kuliah
Pada Sabtu (20/7/2019), Amelia berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk mendaftar kuliah jenjang S1 di IPB. Di hari itu, Amelia berangkat menuju Bogor dengan membawa beberapa dokumen dan kelengkapan lainnya untuk pendaftaran program perkuliahan.

Amelia baru kembali dari Bogor pada Minggu malam. Untuk kembali ke Cianjur, Amelia menaiki angkutan umum.

Baca Juga: Anies Baswedan Mau Gunakan Lidah Mertua, DPRD: Jangan Cuma Rencana

3. Sebelum Hilang, Korban Bilang Ketakutan
Korban terakhir komunikasi dengan pihak keluarga pada Minggu malam. Dalam komunikasi terakhir itu, kepada keluarga, korban mengatakan sudah mendapatkan mobil untuk pulang ke Cianjur sekitar pukul 22.00 WIB.

Namun, dalam pesan yang dikirimnya Amelia mengaku bila mobil angkutan umum yang ditumpanginya dalam keadaan kosong. Hal tersebut membuatnya mulai merasa ketakutan.

Tak lama berselang, Amelia tak bisa dihubungi oleh pihak keluarga. Keluarga langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.

Polisi saat melakukan olah TKP terkait penemuan mayat Amelia di Sukabumi. (sukabumiupdate.com)
Polisi saat melakukan olah TKP terkait penemuan mayat Amelia di Sukabumi. (sukabumiupdate.com)

4. Keluarga Lacak Email Korban
Sejak Minggu malam, Amelia tak bisa dihubungi oleh keluarga. Sang paman, Gunalan berusaha untuk melacak keberadaan korban melalui alamat email milik Amelia.

Alamat email Amelia terhubung dengan nomor ponsel milik Amelia. Saat dilakukan pelacakan, Gunalan menemui bahwa lokasi terakhir Amelia berada di kawasan Sukabumi.

"Saya lihat posisi sembilan jam terakhir itu, posisi handphone korban ada di Sukabumi, tepatnya sebelum Sukaraja," kata Gunalan dikutip dari Sukabumiupdate.com - jaringan Suara.com.

Setelah mengetahui lokasi terakhir keberadaan Amelia, Gunalan langsung bergegas menuju Sukabumi. Ia mendapatkan kabar adanya penemuan mayat di wilayah Sukabumi.

Saat didatangi dan melihat langsung sang korban, Gunalan yakin bahwa mayat tersebut adalah Amelia.

5. Ada Luka Tanda Kekerasan
Dari hasil autopsi yang dilakukan, ditemui tanda kekerasan pada tubuh Amelia. Dugaan sementara korban tewas lantaran kekurangan oksigen.

"Ada kekerasan tumpul di wajah dan sekitar rahang, terkesannya kekurangan oksigen pada korban. Ada dugaan korban sempat dibekap, benar tidaknya saya tidak tahu," tutur dokter forensik RSUD Syamsudin SH, Nurul Aida Fatia.

Selain itu, ada noda darah di sekitar TKP dan di kemaluan korban. Meski demikian, tim medis belum menyimpulkan apakah korban telah diperkosa atau tidak.

"Kesannya seperti darah menstruasi, tapi nanti kita coba tunggu hasil labnya untuk diketahui apakah darahnya itu darah menstruasi atau bukan dan ada atau tidak kecurigaan kekerasan seksual," ungkap Nurul Aida.

Ilustrasi pembunuhan 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI