Diduga Perkosa 12 Bocah dan Rekam Kejadian, Ulama Ditangkap

Selasa, 23 Juli 2019 | 14:26 WIB
Diduga Perkosa 12 Bocah dan Rekam Kejadian, Ulama Ditangkap
Ilustrasi anak korban pelecehan seksual (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ulama di Bangladesh dituding memerkosa belasan bocah laki-laki. Kasus kekerasan seksual ini tak ayal mengejutkan masyarakat luas.

Menurut keterangan polisi, yang dikutip Suara.com dari The Star, Idris Ahmed (42) diduga melakukan pemerkosaan terhadap sekitar 12 bocah laki-laki yang berusia antara 12 hingga 19 tahun di sebuah pesantren di Dakshin Khan, Dhaka, Bangladesh.

Bahkan, berdasarkan pernyataan polisi pada Senin (22/7/2019), seminggu sebelum ditangkap, Ahmed merekam aksinya menyodomi korban.

Sebelum Ahmed, dua tenaga pendidik dari pesantren telah ditangkap atas tuduhan pemerkosaan di bulan yang sama. Dua kepala sekolah itu dituduh memerkosa murid perempuan.

Baca Juga: Ingin Berbagi Kepuasan, Pemuda Ini Ajak Teman Perkosa Pacar Umur 16 Tahun

Sebagian besar media ternama setempat tak mengabarkan kasus ini karena, menurut AFP, melibatkan isu yang sensitif bagi negara yang terbilang konservatif tersebut.

Namun sebelumnya pada tahun ini, Bangladesh telah dikejutkan oleh kasus pembunuhan gadis 19 tahun bernama Nusrat Jahan Rafi.

Ia tewas dibakar diduga atas perintah kepala sekolah madrasah, karena tak mau mencabut laporan soal kekerasan seksual terhadapnya.

Sejumlah kelompok pembela HAM telah menyatakan kekhawatirannya terhadap peningkatan jumlah kejahatan seksual pada anak-anak.

Yayasan Manusher Jonno, salah satunya, menerbitkan sebuah laporan yang menyebutkan, sebanyak 399 anak-anak, yang delapan di antaranya laki-laki, telah dilaporkan sebagai korban pemerkosaan dan percobaan perkosaan dalam enam bulan pertama tahun ini. Mereka menambahkan, nyawa enam belas korban bahkan melayang karena itu.

Baca Juga: Lama Menganggur, Pemuda Perkosa Tantenya Sembari Pinjam Uang

Abdus Shahid, ketua Forum Shishu Adhikar Bangladesh, sebuah kelompok yang memperjuangkan hak-hak anak, mengatakan, ada budaya impunitas di sana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI