BNPB: 5.744 Desa di Indonesia Rawan Tsunami, 584 Ada di Selatan Jawa

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 23 Juli 2019 | 14:07 WIB
BNPB: 5.744 Desa di Indonesia Rawan Tsunami, 584 Ada di Selatan Jawa
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebagian besar wilayah Indonesia masuk dalam kategori rawan bencana dan tsunami. Dari pemetaan BNPB setidaknya terdapat 5.744 desa di Indonesia masuk dalam kategori rawan tsunami.

Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, dari 5.744 desa rawan tsunami itu, 584 desa di antaranya berada di selatan Jawa.

"Indonesia itu memiliki daerah rawan tsunami. Kita sudah memetakan dari Sabang sampai Merauke itu 5.744 desa yang rawan tsunami. Nah, di selatan Jawa ada 584 desa mulai dari Banyuwangi sampai Banten," ujar Doni kepada wartawan di Balai Senat Gedung Pusat UGM Bulaksumur, Selasa (23/7/2019).

Karena itu, BNPB melakukan ekspedisi desa tangguh bencana dalam empat segmen pada tahap pertama yang berfokus di selatan Jawa. Program ini telah di mulai sejak Jumat (12/7/2019) dan diharapkan agar ke depan masyarakat mandiri dan mampu melindungi diri dari ancaman tsunami.

Baca Juga: Ahli Tsunami BMKG Jawab, Apakah Jawa Akan Diguncang Gempa dan Tsunami?

"Ekspedisi ini sudah jalan, kita bagi empat segmen ekspedisi. Ada Jawa Timur, Jateng-DIY, Jawa Barat, dan Banten. Masing-masing segmen itu ada 200 peserta atau lebih," ujarnya.

Program tersebut diharapkan agar masyarakat di desa-desa kategori rawan tsunami lebih peka terhadap potensi bencana. Sehingga tidak kaget ketika ada hasil riset, khususnya soal gempa dan tsunami.

Kendati demikian, diakui Doni, penguatan desa menjadi desa tangguh bencana tidak akan selesai hanya dengan ekspedisi tersebut. Karena itu pihaknya akan menggandeng beberapa instansi terkait lainnya termasuk perguruan tinggi lokal.

"Program ke depan yang kita buat adalah bagaimana menangguhkan masyarakat itu, kita mengajak perguruan tinggi lokal dengan KKN tematik," imbuh dia.

Kontributor : Rahmad Ali

Baca Juga: Peneliti Asal AS dan Bandung Teliti Gempa Berpotensi Tsunami di Banda Naira

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI