Protes Trotoar Cikini dan Macet, DPRD DKI Suruh Ferdinand Jalan Kaki

Selasa, 23 Juli 2019 | 12:31 WIB
Protes Trotoar Cikini dan Macet, DPRD DKI Suruh Ferdinand Jalan Kaki
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi partai Gerindra, M Taufik. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi partai Gerindra, M Taufik membela Gubernur DKi Jakarta Anies Baswedan. Dia menyindir politisi partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean yang mengeluhkan pembangunan trotoar di Cikini, Jakarta Pusat.

Taufik menyebut Ferdinand bukan ahli tata kota. Ferdinand menyebut trotoar di Cikini dibangun terlalu lebar sehingga menyulitkan pengendara.

Menurut Taufik segala lapisan masyarakat di Jakarta termasuk pejalan kaki harus diakomodir oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Ferdinand bukan ahli perkotaan makanya Jakarta itu harus mengakomodir selutuh strata masyarakat, orang yang jalan kaki dihargai difasilitasi," ujar Taufik di Balai Kota, Selasa (23/7/2019).

Baca Juga: Trotoar Cikini Disebut Terlalu Lebar, Anies: Pejalan Kaki Adalah Prioritas

Dia meminta agar Ferdinand ikut menjadi pejalan kaki. Ia mengambil contoh trotoar di Jalan Thamrin dan Sudirman yang sudah nyaman untuk digunakan berjalan kaki.

"Ferdinand suruh jalan kaki difasilitasi di Cikini atau di Thamrin, Sudirman betapa nikmatnya," kata Taufik.

Taufik menganggap selama ini Ferdinand hanya menggunakan kendaraan pribadinya. Karena itu dengan menjadi pejalan kaki Ferdinand dianggap bisa menghormati hak pejalan kaki.

"Dia (Ferdinand) gak pernah jalan kaki dia naik mobil terus. Dia kan orang kaya naik mobil terus. Hormati pengguna jalan kaki," pungkasnya.

Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean merasa tak senang dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang membangun trotoar dengan lebar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Ia merasa kebijakan tersebut merampas badan jalan.

Baca Juga: Anies Jawab Keluhan Ferdinand soal Trotoar Cikini: Itu Namanya Growing Pain

Menurutnya ruas jalanan di Jakarta sudah tidak sebanding dengan jumlah kendaraan. Karena itu kebijakan Anies yang membangun trotoar hingga lebarnya 3 meter tidak sesuai dengan kondisi jalanan di Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI