Senjakala Mainan Kayu di Era Maju

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 23 Juli 2019 | 09:54 WIB
Senjakala Mainan Kayu di Era Maju
Perajin menyusun alat permainan edukatif berbahan dasar kayu, di Sanggar Anakita Toyz, Kampung Depok, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (18/6/2019). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada zamannya, UD Senang Anak pernah menjadi distributor mainan kayu dengan memproduksi 37 tipe mobil-mobilan yang dipasok untuk gerai mainan kayu hampir di seluruh Indonesia, mulai dari ujung barat hingga ke pelosok timur.

Terjangan Mainan Impor

Direktur Usaha Kecil Menengah Pangan, Produk Kayu dan Furnitur Kementerian Perindustrian Sri Yunianti (kedua kiri) didampingi Ketua Umum Asosiasi Mainan Indonesia Lukas Sutjiadi (kanan), meninjau stan saat membuka Pameran 3 in 1 Industri Mainan, Taman Hiburan dan Peralatan & Dekorasi Rumah, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (18/7/2019). (Antara)
Direktur Usaha Kecil Menengah Pangan, Produk Kayu dan Furnitur Kementerian Perindustrian Sri Yunianti (kedua kiri) didampingi Ketua Umum Asosiasi Mainan Indonesia Lukas Sutjiadi (kanan), meninjau stan saat membuka Pameran 3 in 1 Industri Mainan, Taman Hiburan dan Peralatan & Dekorasi Rumah, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (18/7/2019). (Antara)

Lain 1997 lain 2019, zaman yang dahulu serba manual kini pun serba otomatis dan canggih. Hal itu juga berlaku pada mainan anak karena sekarang mainan impor yang terbuat dari plastik sedang merajalela.

Seperti yang terjadi di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur terlihat deretan kios menjual mainan plastik impor. Tidak hanya anak-anak kecil yang ditemani oleh orang tuanya, ternyata juga ada para remaja yang tak mau ketinggalan membeli mainan itu.

Baca Juga: 350 Perusahaan Mainan Anak Bakal Gelar Pameran di JIExpo Kemayoran

Mayoritas pedagang di pasar tersebut mengaku bahwa banyaknya peminat mainan impor membuat mereka lebih memilih untuk tidak menjual mainan lokal.

“Ya, karena lebih banyak yang minat barang impor, saya jadi dagang mainan ini,” kata Heru, pedagang di Pasar Gembrong, Senin.

Hal yang sama disampaikan oleh Sri yang juga pedagang mainan di pasar tersebut. Dia mengatakan bahwa harga jual mainan plastik impor jauh lebih murah jika dibandingkan dengan produk lokal.

“Saya juga jual mainan lokal tetapi ternyata pembeli lebih minat yang impor karena lebih murah. Padahal, yang lokal lebih awet,” katanya.

Pedagang lain, Adi, turut berpendapat bahwa sebenarnya kualitas mainan lokal jauh lebih bagus daripada mainan impor. Namun, itu tidak cukup membuat masyarakat tertarik untuk membelinya.

Baca Juga: Hindari Risiko Bahaya, Pastikan Mainan Anak Miliki Logo SNI

“Pembeli lebih memilih yang menarik. Kalau mainan plastik, 'kan lebih mencolok,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI