PKS Ungkap Alasan Tetap Jadi Oposisi

Selasa, 23 Juli 2019 | 08:38 WIB
PKS Ungkap Alasan Tetap Jadi Oposisi
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera. (Suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menilai negara yang kuat harus diimbangi dengan keberadaan oposisi. Ada empat alasan yang mendasari argumen Mardani.

Melalui akun twitternya @MardaniAliSera, alasan yang pertama adalah pemerintah harus kuat dengan menempatkan orang-orang terbaik di posisi yang tepat untuk menduduki suatu jabatan di pemerintahan.

Hal itu berkaitan dengan merit sistem, yakni tetap mengapresiasi jika berprestasi dan tetap mengkritik jika melalukan kesalahan.

"Yang merit system. Memilih dan menempatkan SDM terbaik dan lincah, berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara profesional, adil, dan wajar. Memilih SDM bukan juga yang berlindung di balik tuanya usia, senioritas, kedekatan personal, dan kepentingan kelompok. #KamiOposisi," kata Mardani dikutip Suara.com pada Selasa (23/7/2019).

Baca Juga: Sekjen Sebut Keputusan Gerindra Oposisi atau Koalisi Ada di Tangan Prabowo

Maka dari itu, kata Mardani, dibutuhkan oposisi yang berkualitas untuk memberikan kritik yang membangun dalam pembentukan Kabinet Indonesia Kerja jilid II.

"Ke depan negeri kita menghadapi tantangan yang berat. Tekanan perekonomian Indonesia selama 5 tahun ke depan akan lebih berat dibandingkan 5 tahun yang lalu. #KamiOposisi," cuit Mardani.

Ia mengatakan jika 5 tahun ke depan, bisa saja pertumbuhan ekonomi melambat dan sangat berat menembus angka 7 persen.

Pertembuhan investasi terengah-terangah, setoran pajak berkurang, hutang negara semakin besar, yang akan sangat pengaruhi kinerja APBN Pemerintah, terutama dari sisi pendapatan dan realisasi program-program pro rakyat.

"Belum lagi aspek penegakan hukum, HAM, dan kesehatan demokrasi kita yang semakin buruk, membuat kepercayaan negara lain untuk mau berinvestasi dan bekerjasama dengan Indonesia semakin lemah. Ditambah juga masih banyaknya janji kampanye 5 tahun yang lalu dan PR-PR Pak Jokowi yang belum terealisasi hingga saat ini," ujarnya.

Baca Juga: Koalisi atau Oposisi, Demokrat Tentukan Sikap Politik Oktober Mendatang

Mardani berharap Jokowi bisa bijak dalam memilih jajaran menteri di Kabinet Indonesia Kerja jilid II sesuai dengan kebutuhan rakyat, bukan bagi jatah antar parpol koalisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Laura Meizani Nangis Histeris di Depan Pengacara Vadel Badjideh, Ungkap Kebohongan Nikita Mirzani
Laura Meizani Nangis Histeris di Depan Pengacara Vadel Badjideh, Ungkap Kebohongan Nikita Mirzani
Rocky Gerung Curigai Jokowi di Balik Misteri Pagar Laut: Mustahil Dipasang Bandung Bondowoso Semalam
Rocky Gerung Curigai Jokowi di Balik Misteri Pagar Laut: Mustahil Dipasang Bandung Bondowoso Semalam
Dituding Kena HIV oleh Fitri Salhuteru, Nikita Mirzani Ungkap Selalu Cek Kesehatan Bareng Pasangan Baru
Dituding Kena HIV oleh Fitri Salhuteru, Nikita Mirzani Ungkap Selalu Cek Kesehatan Bareng Pasangan Baru
Alex Pastoor: Saya Lebih Senang Jadi Asisten Ronald Koeman
Alex Pastoor: Saya Lebih Senang Jadi Asisten Ronald Koeman
Mahalini Berangkat Umroh Perdana, Penampilannya Berhijab Jadi Sorotan
Mahalini Berangkat Umroh Perdana, Penampilannya Berhijab Jadi Sorotan
Baru Tiba di Bangkok, Pratama Arhan Jadi Korban Pemukulan
Baru Tiba di Bangkok, Pratama Arhan Jadi Korban Pemukulan

TERKINI