Suara.com - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi mengaku tidak ambil pusing soal proses pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta yang berjalan lamban. Pras mengaku tidak punya kepentingan terkait pemilihan pengganti Sandiaga Uno itu.
Proses pemilihan Wagub masih berada di pengesahan Tatib lewat Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab). Bahkan rapat tersebut sudah tiga kali ditunda karena hanya sedikit anggota DPRD yang hadir.
Dua orang kandidat Wagub berasal dari PKS, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. PKS dianggap menjadi pihak yang harus mendorong anggota DPRD lainnya untuk menyegerakan proses pemilihan Wagub. Terkait rapat paripurna yang seharusnya diadakan hari ini, Pras mengaku hanya mengikuti jadwal yang ada.
"Saya enggak ngerti surat (jadwal rapat) belum ada ke saya. Yang punya kepentingan bukan saya kan. Ya sudah," kata Pras di gedung DPRD, Senin (22/7/2019).
Baca Juga: Tatib Belum Disahkan DPRD, Paripurna Pemilihan Wagub DKI Molor Lagi
Ia menyerahkan proses Rapimgab selanjutnya pada Sekretaris Dewan (Sekwan), Yuliadi. Menurutnya, jika Yuliadi sudah mengirimkan jadwal kepadanya, maka ia akan menggelar Rapimgab.
"Belum ada surat ke saya. Kalau ada ya Rapimgab lah," pungkasnya.
Sebelumnya, rapat paripurna pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta berpotensi telat diadakan atau molor. Pasalnya rapat yang beragendakan pengesahan Tata Tertib (Tatib) rapat paripurna belum dilaksanakan.
Sebelum mencapai rapat paripurna pemilihan Wagub, DPRD harus menggelar rapat paripurna penetapan Tatib dan penentuan Panitia Pemilihan (Panlih). Rencananya rapat paripurna Tatib dan Panlih itu akan digelar hari ini.
Namun rapat tersebut tidak jadi digelar hari ini. Ketua fraksi partai Nasional Demokrat (Nasdem) DPRD DKI, Bestari Barus mengaku belum menerima undangan rapat paripurna tersebut.
Baca Juga: Anggota DPRD Laporkan Ernest Kasus Dugaan Politik Uang Pemilihan Wagub DKI
"Sampai hari ini belum ada undangan rapat. Kalau belum ada undangan ya enggak jadi lah," kata Bestari saat dihubungi, Senin (22/7/2019).