Suara.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merendah diri saat menerima penghargaan Roosseno Award ke IX. Setelah mendapat penghargaan itu, Ahok enggan dianggap sebagai tokoh Indonesia yang mengilhami etos kerja dan integritas.
Ahok merasa penghargaan Roosseno Award ke IX ini kurang tepat jika diberikan kepadanya dengan alasan pejabat yang memiliki etos kerja dan integritas tinggi. Ahok menganggap sebagai seorang pejabat publik memang seharusnya wajib memiliki dua hal tersebut.
"Saya katakan penghargaan ini hanya untuk menginspirasi bahwa yang saya lakukan semua ini standar saja. Kalau jadi pejabat publik ya harus punya etos kerja tinggi, harus punya integritas dan transparan," kata Ahok saat ditemui di Roosseno Plaza, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2019).
Meski begitu, mantan Bupati Belitung Timur itu tetap menerima penghargaan yang dikeluarkan oleh Biro Oktroi Roosseno (biro konsultan hak kekayaan intelektual) itu.
Baca Juga: Ahok: Karier Politik Saya Sudah Selesai!
"Saya tentu terima kasih. Saya katakan saya yakin dewan testimoni bukan menganggap saya lebih baik dari yang lain. Saya juga malu sih terimanya," ucap Ahok sambil tertawa.
Sebelumnya, Pelindung Biro Oktroi Roosseno Toeti Heraty N. Roosseno mengatakan Ahok berhak menerima penghargaan karena dinilai memiliki etos kerja dan integritas tinggi, juga secara konsisten menerapkan gagasan-gagasan kreatif yang inspiratif untuk pembangunan demi kesejahteraan masyarakat dan akuntabilitas publik.
"Lucunya, selama ini Roosseno Award diberikan pada prof doktor, sekarang diberikan pada insinyur basuki Tjahaja purnama, tadi dia bilang "semuanya profesor kalau aku ini provokator", bukan saya yang bilang ya, dia sendiri," kata Toeti Heraty di Roosseno Plaza, Kemang, Jakarta Selatan pada Senin (22/7/2019).
Diketahui, Roosseno Award adalah penghargaan untuk peneliti dan tokoh Indonesia yang memberi inspirasi atas karya, kegiatan, dan semangat dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, atau sosial humaniora. Roosseno Award telah digelar sejak tahun 2011.
Selain Ahok, beberapa tokoh Indonesia yang pernah menerima Roosseno Award yakni Presiden RI ketiga; B.J. Habibie, Budayawan; Franz Magnis Suseno, Guru Besar Universitas Tarumanagara; Wiratman Wangsadinata, Ketua Komnas Perempuan pertama; Saparinah Sadli, dan tokoh kedokteran Indonesia; R. Sjamsuhidajat Ronokusumo.
Baca Juga: Didampingi Puput, Ahok Terima Penghargaan Roosseno Award ke IX