Terjerat Utang Ratusan Juta Rupiah, Duda Tiga Anak Pilih Akhiri Hidup

Rendy Adrikni Sadikin | Husna Rahmayunita
Terjerat Utang Ratusan Juta Rupiah, Duda Tiga Anak Pilih Akhiri Hidup
Ilustrasi bunuh diri (Shutterstock).

Utangnya menumpuk hingga Rp 349 juta dan hanya memiliki uang Rp 80.000 dalam rekeningnya.

Suara.com - Nasib apes menimpa seorang duda tiga anak bernama Phillip Herron (34). Ia yang tak kunjung mendapat bantuan dari pemerintah akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.

Keputusan tersebut menjadi jawaban atas segala depresi yang dialaminya saat ini. Sebelumnya, Phillip Herron telah mengajukan permohonan agar mendapat bantuan dari pemerintah lewat Universal Credit.

Namun selama berminggu-minggu, bantuan tak kunjung datang. Padahal, ia sudah tidak memiliki pekerjaan dan harus membayar banyak utang.

Dikutip dari laman Mirror.co.uk, setelah keluar dari pabrik, pria asal Sacriston, Inggris itu benar-benar mengalami krisis finansial. Utangnya menumpuk hingga 20.000 poundsterling atau sekitar Rp 349 juta dan hanya memiliki uang 4.61 poundsterling atau Rp 80.000 dalam rekeningnya.

Baca Juga: 70 Ribu UMKM Segera Bebas Utang Bank

Apes, selama sebulan bantuan tak kunjung datang dari Universal Credit. Akhirnya ia pun memilih untuk mengakhiri hidup .

"Itu adalah paku terakhir yang menancap di peti matinya," ungkap Sheena Derbyshire (54), ibu Phillip Herron.

Sebelumnya, saat depresi Phillip Herron sempat mengunggah ekspresi menangis lewat media sosail pada 18 Maret. Selang beberapa menit, ia dinyatakan meninggal usai bunuh diri.

Sebuah catatan Phillip sebelum bunuh diri pun ditemukan oleh Sheena Derbyshire. Menurut wanita itu, anaknya menganggap bahwa bunuh diri adalah cara terbaik.

"Dalam catatan bunuh diri, dia mengatakan keadaan keluarganya akan menjadi lebih baik saat dia meninggal," imbuh Sheena Derbyshire.

Baca Juga: Hemat Tanpa Utang? Paylater Jadi Bantalan Hidup Keluarga Milenial di Tengah Tekanan Ekonomi

Setelah anaknya meninggal, Sheena Derbyshire dirundung kesedihan. Ia tak menyangka, putra bungsunya kini sudah tiada. Wanita itu pun terus berjuang untuk mendapatkan keadilan bagi anaknya.