Tak Puas Putusan Sidang, Alasan Pengacara TW Sabet Hakim Pakai Gesper

Agung Sandy Lesmana | Welly Hidayat
Tak Puas Putusan Sidang, Alasan Pengacara TW Sabet Hakim Pakai Gesper
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan. (Suara.com/Novian).

"Itu, menurut keterangan dari tersangka bahwa tersangka kesal, marah (karena) yang dibacakan itu tidak sesuai dengan harapan tersangka," kata Harry.

Suara.com - Desrizal Chaniago, pengacara pengusaha Tomy Winata resmi mendekam di penjara setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan membeberkan alasan Desrizal menyerang dengan menggunakan ikat pinggang karena tak puas dengan putusan sidang gugatan perdata yang dibacakan Hakim HS.

"Itu, menurut keterangan dari tersangka bahwa tersangka kesal, marah (karena) yang dibacakan itu tidak sesuai dengan harapan tersangka," kata Harry saat dikonfirmasi, Sabtu (20/7/2019).

Harry menyebut motif terkait penganiayaan di dalam sidang itu masih terus didalami penyidik. Namun, dari hasil penyidikan sementara, Desrizal hanya mengaku kesal sehingga nekat mencabut sabuknya untuk menyerang Hakim HS di ruang sidang.

"Untuk motifnya masih didalami bahwa keterangan tersangka pada saat itu bahwa yang bersangkutan dalam tahapan persidangan itu yang dibacakan oleh korban tidak sesuai yang diharapkan, dan tersangka mengambil ikat pinggang yang ada di celananya dan berdiri mendekati korban," ujar Harry.

Harry pun akan mendalami apakah D saat kejadian dibawah pengaruh obat-obatan atau hal lainnya, sehingga membuat pelaku melakukan tindakan kasar.

Untuk diketahui, aksi penyerangan yang dilakukan Desrizal terjadi saat hakim PN Jakarta Pusat menggelar sidang gugatan TW kepada PT PWG dan kawan-kawan sebagai tergugat pada Kamis (18/7). Pemukulan itu terjadi saat majelis hakim membacakan putusan sidang gugatan.

Namun, tiba-tiba pengacara TW, yakni Desrizal menyerang Hakim HS dengan menggunakan ikat pinggang alias gesper.

Terkait kasus penganiayaan itu, polisi telah menetapkan Desrizal sebagai tersangka. Peningkatan kasus itu dilakukan setelah polisi mendalami laporan penganiyaan yang disampaikan PN Jakarta Pusat.