Selama 10 Bulan di Luar Pemerintahan, Sekjen PAN: Saya 'Sesak Napas'

Jum'at, 19 Juli 2019 | 20:59 WIB
Selama 10 Bulan di Luar Pemerintahan, Sekjen PAN: Saya 'Sesak Napas'
Sekjen PAN Eddy Soeparno (tengah) dalam diskusi bertajuk 'Periode ke-2 Jokowi: Merangkai Gerbong Pendukung vs Menata Barisan Oposisi' di Kantor Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (19/7/2019). [Suara.com/Muhammad Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengaku 'sesak napas' ketika partainya memilih berada di luar pemerintahan Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Eddy mengemukakan berdasar riwayat sejarah sejak berdiri, PAN memang selalu berada di dalam pemerintahan.

Hal itu dikatakan Eddy dalam diskusi bertajuk 'Periode ke-2 Jokowi: Merangkai Gerbong Pendukung vs Menata Barisan Oposisi' di Kantor Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (19/7/2019).

"Memang kalau kita lihat saat ini hitorical, kita bicara historis, dari berdirinya PAN sampai dengan Tahun 2018 kemarin, PAN itu belum pernah berada dalam oposisi. Hanya di Tahun 2019, Pemilu, PAN pertama kali berada di luar pemerintahan," kata Eddy.

Baca Juga: PAN Nilai Perlu Ada Pihak yang Bisa Menyeka Kesedihan Air Mata Emak-emak

Eddy lantas mengungkapkan pengalaman pribadinya saat PAN berada di luar Pemerintahan Jokowi dan memilih mendukung pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. Eddy mengaku 'sesak napas'.

"Saya kira itu, baru kita merasakan di luar pemerintah seperti apa. Kalau ditanya pandangan pribadi, ketika itu selama 10 bulan, kita berada di luar pemerintahan, ya pendapat pribadi saya, sesak napas," ungkapnya.

Berkenaan dengan itu, Eddy mengatakan PAN akan menentukan sikap untuk bergabung atau tidak ke dalam pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih 2024 Joko Widodo - Maruf Amin dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas).

"Apapun yang kita akan putuskan besok, dan opsinya saya kira sudah jelas. Berada di oposisi yang tidak bergabung dengan pemerintah, bergabung dengan pemerintah, atau kita berada di tengah-tengah konstruktif kritis," tandasnya.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Arif Poyuono, Sekjen PAN: Perlu Kita Klarifikasi Lagi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI