Harga minyak sempat melonjak setelah laporan soal penangkapan kapal muncul di tengah peningkatan ketegangan antara Teheran dan negara-negara Barat menyangkut keamanan pelayaran niaga di Selat Hormuz.
Selat tersebut merupakan jalur laut sangat penting bagi ekspor komoditas energi.
Reuters pada Rabu (17/7) melaporkan bahwa perusahaan-perusahaan perkapalan sedang menyewa penjaga keamanan tanpa senjata untuk mengawal perjalanan melewati Teluk guna menambah penjagaan.
Sejak pertengahan Mei, serangan terhadap tanker-tanker di dekat Hormuz telah menggelisahkan kapal-kapal yang ingin melewati jalur pelayaran tersebut, yang menghubungkan negara-negara penghasil minyak di Timur Tengah ke pasar-pasar di Asia, Eropa, Amerika Utara dan berbagai kawasan lain.
Baca Juga: Iran Respon Klaim AS Soal Penembakan Drone di Selat Hormuz
Iran membantah terlibat dalam serangan tanker namun telah mengancam akan bertindak tegas atas serangkaian sanksi yang dijatuhkan AS terhadapnya.
Sanksi-sanksi tersebut dikeluarkan setelah Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir 2015. Menurut perjanjian, Iran setuju untuk membatasi program nuklirnya sebagai imbalan atas pencabutan sanksi.
Iran, salah satu negara dengan harga minyak paling murah di dunia karena subsidi negara yang berat serta nilai tukar mata uangnya yang jatuh, selama ini bergelut mengatasi penyelundupan bahan bakar yang merajalela melalui darat, ke negara-negara tetangga, dan melalui laut ke negara-negara Arab di Teluk. (Reuters/Antara)