Suara.com - Partai Demokrat belum mau mengungkap sikap politik mereka untuk lima tahun ke depan. Pilihan politik Partai Demokrat baru akan dibongkar pada Bulan Oktober mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon. Untuk saat ini ia enggan mengungkap kemana arah politik Partai Demokrat akan berlabuh.
Pengumuman sikap politik pada Oktober mendatang berawal dari cuitan dari seorang warganet Twitter @erifariz3.
Si warganet menyebut bila Partai Demokrat menjadi oposisi maka suara Demokrat diprediksi mengalami kenaikan.
Baca Juga: Gelar Rapat Tertutup, Wiranto Bahas Situasi Politik dan Keamanan
"Kalau Demokrat berani menjadi oposisi saya yakin suara Demokrat akan naik karena bisa leluasa berjuang untuk bangsa. Tapi saya tidak yakin dengan SBY dan AHY mau jadi oposisi!!!!" cuit warganet seperti dikutip Suara.com, Jumat (19/7/2019).
Menanggapi cuita tersebut, Jansen Sitindaon mengaku belum bisa memastikan sikap politiknya. Ia meminta semua pihak menunggu hingga Oktober mendatang.
"Soal Demokrat nantilah Oktober kita lihat dimana posisinya," balas Jansen Sitindaon.
Jansen Sitindaon menjelaskan selama pemerintahan Jokowi di periode pertama, sikap Partai Demokrat menjadi oposisi.
Saat Pilpres 2019, Demokrat kembali menjadi oposisi dengan bergabung ke dalam koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca Juga: Kasus Suap Eks Aspidum Kejati DKI, KPK Panggil 2 Hakim PN Jakarta Barat
Meski berada di luar kubu petahana, nyatanya posisi oposisi tak menguntungkan bagi Demokrat. Suara Demokrat dalam Pileg mengalami penurunan.
"Masyarakat kita itu 3P mas, pemarah, pemaaf, pelupa. Kami 5 tahun ini di luar. Dua kali ditawari masuk kami tolak. Di Pilpres kemarin kami juga tidak kalah kerasnya. Tapi faktanya suara turun," ungkap Jansen Sitindaon.
Sejak Pilpres 2019 berakhir, beberapa sinyal Partai Demokrat akan bergabung ke kubu Jokowi menguat.
Salah satunya saat serangan demi serangan yang dilancarkan oleh politisi Demokrat Ferdinand Hutahaan dan Andi Arief menyerang kubu koalisinya sendiri kala itu.
Tak hanya itu, Agus Harimurti Yudhoyono juga sempat menemui Jokowi di Istana dan berbicara empat mata.
Sikap itu semakin menguatkan opini publik bila Demokrat akan menjadi koalisi untuk lima tahun ke depan.