Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyebut anggota kelompok gerakan separatis Kemerdekaan Papua Barat Benny Wenda tengah mencari perhatian dunia internasional. Perhatian itu dimaksud untuk mendapatkan dukungan agar mereka bisa melepaskan diri dari Indonesia.
“Mereka berusaha seperti itu, untuk mendapatkan perhatian internasional,” kata Wiranto di Kantor Kemenkopolhukan di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Wiranto menegaskan, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sudah menyampaikan jika Indonesia tetap mendapatkan dukungan dari pemerintah Inggris tekait dukungan untuk Papua.
“Kalau satu dan dua orang itu biasa, dari tahun ke tahun hanya untuk cari perhatian saja, tidak usah dipusingkan,” ujar Wiranto.
Baca Juga: Tingkat Imunisasi di Papua Rendah, Menkes Usul Bantuan Non Sipil
Sementara, guru besar hukum internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menyarankan pemerintah Indonesia tidak perlu menanggapi persoalan tentang Benny Wenda yang sedang ramai dibicarakan saat ini.
"Menurut saya pemerintah tidak perlu merespon terkait apa pun penghargaan yang diberikan kepada Benny Wenda," kata Hikmahanto di Kantor Kemenpolhukam Jakarta, Kamis.
Seperti diberitakan, Dewan Kota Oxford Inggris memberikan penghargaan kepada Benny Wenda, anggota kelompok gerakan separatis Kemerdekaan Papua Barat.
Hikmahanto mengatakan sebaiknya pemerintah tidak perlu memikirkan penghargaan itu, karena pemerintah Inggris sudah membuat pernyataan mereka mengakui integritas dari NKRI.
Selain itu, Pemerintah Inggris juga mengatakan jika Dewan Kota Oxford tidak mewakili suara dari pemerintah Inggris.
Baca Juga: Arkeolog Risau Orang Papua Mulai Tinggalkan Koteka
"Jika pemerintah kita memberikan perhatian, justru memberikan ruang kepada Benny Wenda untuk bermanuver melalui cara-cara diplomasi," kata alumni University of Nottingham itu.
Lebih lanjut, Hikmahanto menganggap Benny Wenda telah mencoba beberapa cara diplomasi, diantaranya membawa resolusi pengakuan rakyat Papua ke PBB, namun gagal.
Selain itu, Benny Wenda diketahui terkahir kali mengikuti salah satu negara di Pasifik bertemu dewan HAM PBB. Pemerintah Indonesia memprotes negara tersebut yang memasukan Wenda di dalam delegasi.
Hikmahanto menegaskan Benny Wenda menggunakan cara diplomasi dengan memanfaatkan negara-negara Pasifik atau pun cara-cara yang dapat menarik perhatian dunia internasional. (Antara)