FBI Peringati Polisi Indonesia Terkait Kejahatan Bermodus Industri Hiburan

Kamis, 18 Juli 2019 | 17:55 WIB
FBI Peringati Polisi Indonesia Terkait Kejahatan Bermodus Industri Hiburan
Ilustrasi: (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat terkait pernyataan Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) yang menyebut Indonesia sebagai negara tujuan para pelaku penipuan bermodus industri hiburan.

Asep menyebut jika kabar tersebut benar terjadi maka pihaknya akan segera menangani. Namun, kekinian untuk memastikan hal tersebut Polri akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Kedubes Amerika Serikat.

"Kita akan melaksanakan kordinasi dengan Kedutaan Amerika yang berada di Indonesia. Kalau gejala itu terjadi kita harus segera menangani. Jadi sabar dulu, kita harus kordinasi tentunya berita ini harus konfirmasi kepada intitusi yang berwenang," kata Asep di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2019).

Berkenaan dengan itu, Asep sendiri mengungkapkan kekinian pihaknya belum menerima laporan terkait kasus tersebut.

Baca Juga: Diduga Sebagai Senjata Rusia, FBI Diminta Selidiki Aplikasi FaceApp

"Terkait dengan laporan itu, sampai dengan hari ini kami belom dapat," ungkapnya.

Sebelumnya, Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) dalam laman resminya menyebut Indonesia sebagai negara tujuan para pelaku penipuan bermodus industri dunia hiburan. FBI meyakini praktik penipuan tersebut telah berlangsung sejak tahun 2013 silam.

Dalam menjalankan praktik penipuan tersebut, oknum pelaku menggunakan modus dengan mengaku sebagai produser eksekutif industri hiburan Hollywood.

Oknum tersebut lantas menelepon, mengirimkan pesan singkat, atau mengirim email kepada korban yang berisikan tawaran pekerjaan di Indonesia.

Untuk mempercayai korban, para oknum mencatut nama-nama pesohor profesional Hollywood seperti Presiden Lucasfilm, Kathleen Kennedy; Produser Marvel, Victoria Alonso; Mantan Direktur Sony Pictures, Amy Pascal; pengusaha sekaligus produser film, Wendi Deng Murdoch; hingga casting director, Sarah Finn.

Baca Juga: Puluhan Saksi dan Informan FBI Dilaporkan Hilang Misterius di Amerika

Sebagian besar korban yang menjadi sasaran oknum penipuan tersebut yakni fotografer, penulis, pemeran pengganti, perwakilan keamanan, dan lain-lain.

Akhirnya, korban yang percaya pun terbang ke Indonesia dengan menggunakan biaya pribadi terlebih dahulu. Para korban diiming-imingi oleh oknum penipuan tersebut bahwa akan mengganti biaya perjalan mereka.

Namun, setibanya di Indonesia, mereka dijemput oleh salah seorang supir yang mengaku dari pihak manajemen, dan justru meminta sejumlah uang dalam bentuk dollar kepada korban dengan jumlah yang besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI