Suara.com - Evi Apita Maya, Calon anggota DPD RI daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan hampir semua caleg di Pemilu 2019 mengedit foto. Bahkan ada yang sampai lepas kerudung.
Itu dia ungkapkan dalam pembelaannya di Sidang Sengketa Pileg di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (18/7/2019).
"Semua diedit, ada yang justru pakai kerudung dibuka, pake baju sasak. Itu kan demi memberikan tampilan yang bagus. Termasuk beliau sendiri juga diedit kok, jangan bohong lah," Evi Apita Maya di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis.
Evi mengaku tidak ingin menjelek-jelekan rekan caleg dapil NTB lainnya. Tetapi 27 calon yang ada semua menampilkan foto yang terbaik versi masing-masing.
Baca Juga: Balas Sindiran Menteri Yasonna, Mendagri Panggil Wali Kota Tangerang Besok
Setiap calon pemimpin yang ingin menampilkan identitasnya di depan umum untuk dikenal dinilainya pasti menampilkan foto terbaik.
"Ya termasuk saya yang tampil ingin ikut kontestasi, wajar dong saya. Masa saya foto bangun tidur. Wajar. Perlulah saya dandan sedikit," tutur Evi.
Selama tahapan pemilu dari penetapan calon hingga pemungutan suara disebutnya Farouk tidak pernah mempermasalahkan apa pun, baru saat Evi berhasil memastikan kursi di DPD dengan suara terbanyak foto jadi persoalan.
Calon anggota DPD RI petahana dari dapil NTB Farouk Muhammad mempersoalkan calon DPD Evi Apita Maya diduga menggunakan foto rekayasa di luar batas kewajaran sehingga tampak cantik dan menarik. Dalam dalil permohonan, Farouk menyebut foto rekayasa hingga mengubah identitas termasuk pelanggaran administrasi.
Atas dugaan pelaggaran tersebut, Farouk meminta Mahkamah Konstitusi membatalkan keputusan KPU tentang daftar calon tetap perseorangan anggota DPD. (Antara)
Baca Juga: Alasan Balik ke Sukamiskin, Menteri Yasonna: Setnov Janji Mau Bertobat