Suara.com - Pemprov DKI Jakarta membongkar instalasi bambu Getah-Getih yang dipasang di dekat Bundaran HI, Jakarta Pusat. Pembongkaran instalasi bambu senilai Rp 550 juta itu menuai beragam komentar dari warganet.
Aktivis media sosial Permadi Arya atau dikenal Abu Janda juga mengomentari pembongkaran instalasi bambu tersebut.
Ia membandingkaan karya yang dilahirkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Beda ya? Karya @basuki_btp dan karya @aniesbaswedan," ujar Abu Janda seperti dikutip Suara.com, Kamis (18/7/2019).
Baca Juga: Kemenkumham Versus Pemkot Tangerang, Arief Siap Mundur Dari Wali Kota
Ahok dinilai berhasil dalam merubah wajah Ibu Kota menjadi lebih rapi. Salah satu karya yang dihasilkan oleh Ahok saat menjabat sebagai orang nomor satu di DKI adalah Simpang Susun Semanggi.
Karya Ahok tersebut hingga kini memberikan manfaat bagi warga Jakarta dan masih bisa dinikmati, meskipun Ahok tak lagi menjadi gubernur.
Banyak warganet menyayangkan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang menghabiskan uang tak sedikit hanya untuk instalasi bambu yang tak bertahan lama. Alhasil, uang sebesar Rp 550 juta itu dibuang sia-sia.
"Sebelah kiri itu simpang susun semanggi, pembangunan selesai kurang dari 2 tahun tanpa dana APBD. Dipakai ribuan orang setiap hari. Sebelah kanan, dari awal diresmikan sampai sekarang enggak mudeng itu apa dan gunanya apa. Pakai dana APBD 500juta-uang hasil pajak warga DKI," ujar @d_man_fish.
"Cuma Rp 550 juta... kalau di konversikan ke subsidi rusun berapa banyak ya itu ? Eh jangan-jangan dibongkar buat jadi pitstop formula e.... enak e dewek," ungkap @chiensugianto.
Baca Juga: Dampingi Ahok di Kalimantan, Perut Puput Nastiti Devi Jadi Sorotan
"Perbedaannya yang satu menghasilkan karya untuk digunakan seumur hidup dan tidak membebani APBD, yang satu karya buat hiasan 3-4 bulanan trus jadi sampah," tutur @molandri2.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kehutanan dan Pertamanan DKI Jakarta Suzi Marsita menjelaskan pembongkaran Getah-Getih dilakukan karena patung yang dibuat saat perhelatan Asian Games 2018 lalu dianggap sudah mulai rapuh.
"Dilakukan pembongkaran karena bambunya sudah mulai rapuh karena cuaca sehingga jalinan bambu sudah mulai jatuh, khawatir rubuh," kata Suzi.