Digugat 4 Pengamen Korban Salah Tangkap, Begini Kata Polisi

Kamis, 18 Juli 2019 | 13:28 WIB
Digugat 4 Pengamen Korban Salah Tangkap, Begini Kata Polisi
Kabid Humas Kombes Pol Argo Yuwono [Revi C Rantung/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono menyatakan, polisi telah sesuai prosedur dalam penangkapan empat pengamen yang diduga melakukan pembunuhan. Ia menyebut, pihaknya telah memenuhi bukti formil dan materil dalam pengungkapan kasus itu.

"Polisi telah melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus tersebut. Bukti formil dan materiil telah dipenuhi," ujar Argo saat dikonfirmasi, Kamis (18/7/2019).

Argo menerangkan, berkas perkara yang telah dilimpahkan ke kejaksaan telah dinyatakan lengkap oleh jaksa. Sehingga, empat pengamen itu dinyatakan terbukti bersalah.

"Terbukti berkas perkara dinyatakan lengkap oleh jaksa (JPU) dan setelah dilakukan sidang tingkat 1 bahwa pelaku dinyatakan bersalah dan divonis," katanya.

Baca Juga: Jadi Korban Salah Tangkap, Sidang Gugatan Pengamen Cipulir Ditunda

Ia juga menegaskan, jika seluruh prosea penyidikan telah rampung.

"Tugas penyidik saat berkas perkara sudah dinyatakan lengkap dan penyerahan tersangka dan barang bukti. Polisi sidik dan jaksa menuntut dan hakim menvonis. Jadi proses penyidikan tindak pidana sudah selesai dilakukan," imbuh Argo.

Sebelumnya, empat orang pengamen Cipulir yang menjadi korban salah tangkap polisi kembali mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (17/7/2019). Mereka menuntut Polda Metro Jaya dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta untuk meminta maaf.

Keempat pengamen tersebut yakni Fikri (23), Fatahillah, (18), Ucok (19), dan Pau (22), mereka dibantu Lembaga Bantuan Hukum Jakarta saat menggugat institusi penegak hukum itu ke pengadilan.

Pada Juli 2013, keempatnya ditangkap oleh unit Jatanras Polda Metro Jaya di daerah Cipulir dengan tuduhan membunuh sesama pengamen anak bermotif berebut lapak.

Baca Juga: Siksa Korban Salah Tangkap, Polda Metro Digugat 4 Pengamen Rp 750 Juta

"Mereka ditangkap tanpa bukti sah secara hukum, mereka kemudian ditangkap dan dipaksa mengaku dengan cara disiksa," kata anggota LBH Jakarta, Oky Wiratama Siagian di PN Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta, Rabu, (17/7/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI