Suara.com - Ahli geologi dan kegempaan asal Amerika Serikat Prof Ron A Harris meminta maaf kepada masyarakat Nusa Tenggara Barat atas statemennya mengenai hasil penelitian potensi gempa di selatan Lombok, sehingga membuat rasa takut masyarakat.
"Saya meminta maaf atas rasa takut yang disebabkan presentasi saya terkait dengan hasil penelitian kami," ujar Ron dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Mataram, Kamis.
Ron Harris menjelaskan, berdasarkan penemuan mereka di lapangan, palung Jawa sampai saat ini belum melepaskan energi yang sudah terkumpul selama 500 tahun.
Sedikitnya gempa bumi besar selama kurun waktu tersebut menandakan bahwa ada kemungkinan munculnya gempa besar dengan magnitude 8 dan mungkin 9.
Baca Juga: Panik saat Gempa, Kakek 77 Tahun Tewas Setelah Menceburkan Diri ke Kolam
"Banyak yang bertanya 'kapan?, tapi itu adalah pertanyaan yang salah untuk gempa bumi karena tidak mungkin ada yang bisa mengetahui kapan pastinya," tegas Ron Harris.
"Kami hanya ingin memberi tahu potensi gempa bumi di palung Jawa dan perlu digarisbawahi bahwa palung ini memanjang dari Sumatera di Barat sampai Sumba di Timur, jadi belum tentu episenter gempa yang dimaksudkan akan terjadi di Lombok. Kami hanya bisa memperkirakan dimana (yakni palung Jawa sebagai sumber gempa yang potensial) dan seberapa besar magnitude gempanya berdasarkan catatan sejarah dan rekaman geologi yang pernah terjadi sebelumnya," sambungnya.
Karena itu, Ron berharap masyarakat Lombok lebih berfokus pada kesiapsiagaan.
"Sebenarnya itu lah maksud kedatangan kami ke Lombok, untuk membantu masyarakat memahami risiko dan mengajak untuk meningkatkan kesiapsiagaan," ucap Ron Harris yang juga bekerja sebagai dosen di Brigham Young Univesity, Utah, Amerika Serikat.
Menurutnya, ada dua hal yang bisa dilakukan sekarang, yakni menghentikan pembangunan bangunan dengan material yang tidak bagus. Gunakanlah kayu.
Baca Juga: Ancaman Gempa 8,8 SR di Jawa, 4 Km Daerah Pantai Akan Tersapu Tsunami
"Tidak satu pun atau sedikit bangunan yang berbahan dasar kayu rusak karena gempa-gempa tahun 2018 di Lombok. Amankan barang-barang yang kemungkinan dapat menimpa anda ketika terjadi gempa," pesan Ron Harris.