Suara.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menegaskan partainya siap menghadapi laporan kepolisian terkait isu politik uang dalam pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dedek Prayudi memastikan PSI akan menghadapinya dengan ksatria.
Melalui akun Twitter miliknya @uki23, Dedek Prayudi menyebut bila Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta Rian Ernest sudah siap menghadapi laporan dari Partai Demokrat. Ia menyindir tidak akan melarikan diri ke Arab Saudi.
"Bro @rianernesto nggak akan lari ke Arab. Kita akan hadapi dengan ksatria," kata Dedek Prayudi seperti dikutip Suara.com, Kamis (18/7/2019).
Ungkapan lari ke Arab tersebut diduga menyindir pentolan FPI Rizieq Shihab. Rizieq Shihab meninggalkan Indonesia dan tinggal di Arab Saudi saat kasus chat mesum membelitnya pada April 2017.
Baca Juga: Diperiksa 3 Jam, Emak-emak Hina Jokowi ' The New Firaun' Langsung Ditahan
Langkah hukum pelaporan ke pihak berwajib diyakini oleh Dedek Prayudi sebagai sebuah risiko dalam melawan budaya korupsi. Sehingga, PSI akan siap menghadapi berbagai gugatan yang ada seusai membongkar adanya isu politik uang.
"Memang risiko melawan budaya korup ya seperti ini," ungkap Dedek Prayudi.
Sebelumnya, PSI menuding ada praktik politik uang di DPRD DKI Jakarta untuk proses pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.
Politik uang tersebut bertujuan untuk menghadirkan para anggota DPRD dalam rapat paripurna pemilihan wagub yang bakal segera digelar. Adapun jumlah uang yang 'diguyur' ke DPRD DKI hingga bernilai ratusan juta.
PSI meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa segera menindaklanjuti adanya rumor isu politik uang tersebut. Sehingga praktik politik uang dapat dihentikan.
Baca Juga: People Power Jadi Power Sharing, Demokrat: Memalukan dan Tak Berprinsip!
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD DKI Jakarta, Taufiqurrahman tidak terima dengan tuduhan Politikus PSI, Rian Ernest soal politik uang dalam proses pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta. Taufiq mengaku akan melaporkan Rian Ernest ke polisi.