Dia telah mulai dikenal sebagai seorang penyelundup pada tahun 1980an dengan menggali lorong-lorong di bawah perbatasan AS dan Meksiko, sehingga dia dapat menyelundupkan narkoba dengan lebih cepat dibanding pesaing-pesainya.
Dia mengumpulkan kekuatan selama 1990-an dan 2000-an melalui perang berdarah dengan lawan-lawannya, hingga akhirnya menjadi pemimpin Kartel Sinaloa yang paling terkenal.
Sidang kasusnya yang berlangsung selama 11 pekan, menghadirkan kesaksian dari lebih dari selusin mantan rekan yang telah membuat kesepakatan untuk bekerja sama dengan jaksa penuntut.
Rangkaian sidang itu juga menawarkan pandangan yang belum pernah terlihat sebelumnya atas pekerjaan dalam lingkaran kartel kepada publik.
Baca Juga: Dituntut Penjara Puluhan Tahun, Raja Narkoba Meksiko 'El Chapo' Tamat
Para saksi, yang mencakup beberapa letnan teratas Guzman, seorang teknisi komunikasi dan seorang simpanannya, mengisahkan bagaimana dia membangun organisasi canggih yang mirip dengan sebuah perusahaan multinasional.
Dia mengirim obat-obatan ke utara dengan armada pesawat dan kapal, dan memiliki buku besar akunting dan sistem komunikasi elektronik terenkripsi yang dijalankan melalui server komputer rahasia di Kanada, kata para saksi tersebut.
Para jaksa AS mengatakan Guzman telah menjual narkoba dengan nilai lebih dari 12 miliar dolar AS, dan majalah Forbes pernah menyebutnya sebagai salah satu orang terkaya di dunia.
Meski sebelumnya telah ada beberapa tokoh kartel kelas atas yang di ekstradisi ke AS, Guzman merupakan yang pertama menjalani persidangan ketimbang mengaku bersalah.
Guzman sering hidup dalam pelarian. Setelah dipenjara di Meksiko pada tahun 1993, ia melarikan diri pada tahun 2001 dan disembunyikan di gerobak cucian dan menghabiskan tahun-tahun berikutnya pindah dari satu tempat persembunyian ke pegunungan Sinaloa.
Baca Juga: Bermula dari Kasus Perzinaan, Pelaku Narkoba Jaringan Lapas Terbongkar
Selama itu, dia dijaga oleh tentara pribadinya.