Suara.com - Seniman muda Indonesia asal Makassar, Rizka Raisa Fatimah Ramli, meluncurkan komik anti bullying di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
Remaja berusia 18 tahun itu mempersembahkan karyanya kepada para pemimpin negara, masyarakat sipil, badan-badan PBB, serta 100 anak-anak dan remaja, pada acara tahunan Forum Politik Tingkat Tinggi PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan (HLPF).
Dalam buku komik itu, tokoh bernama Cipta mampu menghidupkan karakter untuk mengalahkan kekuatan yang tak terlihat dan memulihkan perdamaian di sekolah.
“Saya berharap Cipta dapat menginspirasi orang lain untuk bertindak, terutama mereka yang takut untuk berbicara,” kata Rizka, dalam siaran pers UNICEF sebagaimana dilansir dari kantor berita Anadolu, Rabu (17/7/2019).
Baca Juga: Pidato di PBB, Artis Beken Sekaligus Aktivis Hong Kong Diinterupsi China
Rizka mengatakan ingin membantu anak muda mengatasi ketakutan mereka untuk menghentikan intimidasi dan kekerasan, termasuk melalui seni dan ekspresi, seperti menggambar, menulis, aktivisme, atau akting.
Pemerintah Indonesia, yang diwakili oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, memuji prestasi Rizka sebagai kebanggaan bagi anak-anak bangsa.
“Kaum muda sendiri adalah mitra dan agen perubahan yang tidak terpisahkan untuk membuat sekolah aman untuk belajar,” kata Menteri Yohana Yembise.
Menteri Yohana mengatakan Rikza adalah contoh kreativitas kaum muda yang bertindak sebagai agen perubahan.
“Kita harus berbuat lebih banyak untuk mendukung kaum muda seperti Rizka untuk berbicara tentang kekerasan di sekolah,” tutur Menteri Yohana.
Baca Juga: Kemensos Paparkan Layanan Rehabilitasi Sosial di Forum PBB
Rizka adalah pemenang Kontes Komik Superhero UNICEF dan Comic’s Uniting Nations.
Lomba komik tersebut meminta anak-anak dan orang muda untuk menciptakan pahlawan super yang dapat membuat siswa aman dari kekerasan, termasuk perundungan atau bullying di sekolah dan lingkungan sekitar sekolah.
Sejak memenangi lomba kelas dunia tersebut di awal 2019, Rizka bekerja sama dengan tim penulis dan ilustrator di Amerika Serikat untuk menghidupkan konsepnya.
Komiknya sekarang akan didistribusikan kepada siswa di lebih dari 100.000 sekolah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
"Cipta adalah metafora yang kuat untuk para pahlawan super muda di seluruh dunia mengambil tindakan terhadap kekerasan dan intimidasi di dan sekitar sekolah," kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore.
Fore mengaku tidak ragu anak muda di seluruh dunia, termasuk Rizka akan menginspirasi para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan demi hak setiap anak.