Penonton Tewas Tertembak saat Polisi Hentikan Hiburan Organ Tunggal di Aceh

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Rabu, 17 Juli 2019 | 10:38 WIB
Penonton Tewas Tertembak saat Polisi Hentikan Hiburan Organ Tunggal di Aceh
Kapolres Aceh Singkil, AKBP Andrianto Argamuda. (Portalsatu/Sudirman)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dedi Kasih (19) tewas kena timah panas di bagian kepala setelah ditembak oknum polisi berinisial R saat terjadi ricuh di lokasi pesta acara pernikahan di Desa Sebatang, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, pada Minggu (14/7/2019).

Kapolres Aceh Singkil, AKBP Andrianto Argamuda, menuturkan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kerusuhan itu berawal ketika tersangka R menghentikan acara hiburan organ tunggal karena sudah tengah malam dan melewati izin.

Upaya terangka R menghentikan hiburan itu justru menuai protes dari penonton, sehingga menyebabkan terjadinya kerusuhan. Aksi saling dorong pun akhirnya tak bisa dihindari, bahkan ada yang sampai terinjak-injak saat keributan itu terjadi.

"Upaya menghentikan hiburan justru membuat penonton marah," kata Andrianto Agramuda dalam konferensi pers di Mapolres setempat, Selasa (16/7/2019).

Baca Juga: Tewas Terhimpit Bus Pengantar Jemaah Haji Sukabumi, Hani Baru Masuk SMP

Kapolres menuturkan, berdasarkan hasil penyelidikan pelaku kerusuhan dalam kondisi mabuk, bahkan ada di antara mereka memegang batu, akibat keributan ini sampai ada yang terjatuh dan terinjak oleh kerumunan massa.

Melihat kondisi tidak kondusif, oknum polisi R melepaskan tembakan peringatan dua kali, namun senjata jenis revolver yang dipegang pelaku yang saat ini bertugas sebagai ADC Wakil Bupati Aceh Singkil itu tidak meletus.

Kerusuhan dan aksi saling dorong pun tak terhindarkan mengarah ke tindakan anarkis. Kemudian tersangka R kembali mengeluarkan senjata dan melepaskan tembakan setelah sebelumnya sempat disarungkan akibat tidak meletus.

Letusan tembakan itu mengenai Dedi Kasih (19) hingga akhirnya meninggal dunia setelah sempat dirujuk ke Medan namun dalam perjalanan nyawanya tak tertolongkan.

Proses penyelidikan kata Andrianto, melibatkan Tim Polda Aceh. Hal ini untuk menjaga indenpendensi jajaran Polres Aceh Singkil.

Baca Juga: Terserempet Kereta, Kakek Penjual Rengginang Tewas di RS

Ia memastikan proses hukum berjalan secara profesional, jika terbukti tersangka akan ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI