Dituduh Makan Mewah Pakai Uang Negara, Menteri Prancis Mundur

Rabu, 17 Juli 2019 | 08:38 WIB
Dituduh Makan Mewah Pakai Uang Negara, Menteri Prancis Mundur
Francois de Rugy - (Facebook/@francoisderugy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Lingkungan Prancis François de Rugy mendapat kecaman setelah dituding menggunakan uang negara untuk menyelenggarakan makan malam mewah yang tidak berhubungan dengan pekerjaan politiknya.

Dalam pernyataan tertulis yang panjang di halaman Facebook-nya, de Rugy menyalahkan 'hukuman mati tanpa pengadilan di media' atau 'media lynching'.

"Serangan dan hukuman mati tanpa pengadilan di media telah mendorong saya hari ini untuk mengambil langkah yang diperlukan - yang semua orang akan mengerti," tulisnya, Selasa (16/7/2019).

"Serangan dan hukuman mati tanpa pengadilan di media itu, yang menargetkan keluarga saya, memaksa saya untuk mengambil langkah mundur yang diperlukan," imbuh de Rugy, yang diketahui juga memegang jabatan menteri negara, sehingga merupakan orang nomor dua dalam pemerintahan setelah Perdana Menteri Edouard Philippe.

Baca Juga: Berbulan-bulan Hilang, Pelancong Prancis Ditemukan Jadi Tulang di Australia

Suara.com mengutip TheLocal.fr, Juru Bicara Pemerintahan Sibeth Ndiaye mengumumkan bahwa pengunduran diri de Rugy telah diterima.

Francois de Rugy mengundurkan diri - (Facebook/@francoisderugy)
Francois de Rugy mengundurkan diri - (Facebook/@francoisderugy)

Sebelumnya situs web berita investigasi Mediapart mengabarkan bahwa sang menteri telah belasan kali menyelenggarakan makan malam mewah sejak 2017 hingga 2018, ketika masih menjadi ketua parlemen Prancis, di pesta La Republique En Marche Presiden Emmanuel Macron.

De Rugy mengakui dirinya menjadi tuan rumah makan malam di bekas kediamannya, tetapi dengan tegas menolak tuduhan bahwa acara sosial itu tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya.

Menu makan malam mewah itu mencakup, antara lain, sampanye, lobster raksasa, dan sebotol anggur senilai €500 (Rp7,8 juta) yang telah ditandatangani Pangeran Charles.

Ia bahkan dituduh menyewa flat bersubsidi meskipun memiliki gaji yang lebih tinggi dari yang semestinya.

Baca Juga: Prancis, Inggris dan Jerman Sebut Kesepakatan Nuklir Berisiko Kandas

Meski begitu, pada Jumat (12/7/2019) de Rugy berani bersumpah tidak akan mengundurkan diri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI