Pramugari Dipaksa Layani Bos di Ranjang dan 4 Kisah Lainnya

Rabu, 17 Juli 2019 | 07:10 WIB
Pramugari Dipaksa Layani Bos di Ranjang dan 4 Kisah Lainnya
Ilustrasi penumpang pesawat wanita. (Pixabay/Free Photos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Simak berita selengkapnya di sini.

Amien Rais. (Suara.com/Tyo)
Amien Rais. (Suara.com/Tyo)

3. Perencana Pembunuhan Wiranto CS Mohon Penangguhan
Habil Marati, tersangka kasus rencana pembunuhan empat tokoh nasional mengajukan permohonan penangguhan penahanan. Habil Marati berperan sebagao pemberi dana sebesar Rp 150 juta kepada Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen untuk keperluan pembelian senjata api terkait rencana pembunuhan terhadap para tokoh.

permohonan penangguhan penahanan itu dilakukan dengan alasan kesehatan Habil. Meski demikian, kuasa hukum Habil Marati yakni Yusril Ihza Mahendra tidak menjelaskan lebih detail penyakit apa yang diderita oleh Habil Marati.

Simak berita selengkapnya di sini.

Baca Juga: Kritik Pelayanan Maskapai Garuda Indonesia, 2 YouTubers Dilaporkan Polisi

Yusril Ihza Mahenda saat membesuk Habil Marati di Rutan Polda Metro. (Suara.com/Arga).
Yusril Ihza Mahenda saat membesuk Habil Marati di Rutan Polda Metro. (Suara.com/Arga).

4. Indonesia Dituduh Minta Arab Saudi Cekal Rizieq
Sekretaris Umum DPP FPI Munarman menuding bila pencekalan terhadap Rizieq Shihab di Arab Saudi merupakan permintaan dari Indonesia. Sehingga, Rizieq Shihab tertahan di Arab Saudi dan tak bisa pulang.

Tudingan dari Munarman tersebut dinilai tidak masuk akal oleh politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. Menurut Ferdinand Hutahaean, pemerintah Arab Saudi tidak akan mau tunduk terhadap pemerintah Indonesia sekalipun permintaan pencekalan untuk Habib Rizieq benar adanya.

Simak berita selengkapnya di sini.

[Suara.com/Ema Rohimah]
[Suara.com/Ema Rohimah]

5. Gempa Bali, Jemaah Haji Sibuk Selamatkan Tas
Gempa berkekuatan 6 skala richter mengguncang Bali. Akibatnya, ratusan jemaah haji asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat panik dan sibuk menyelamatkan tas bawaan mereka.

Saat gempa terjadi, sebanyak 161 jemaah calhaj baru saja turun dari bus menuju aula Asrama Haji Embarkasi Lombok, seusai proses pelepasan di Kantor Wali Kota Mataram.

Baca Juga: Bila Jakarta Gelar Formula E, Pengguna Jalan Raya Beroleh Wacana

Kepanikan jemaah berlangsung sekitar 30 menit dan mereka masih merasa khawatir dengan adanya gempa susulun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI