Suara.com - Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus menganggap pernyataan politisi PSI, Riam Ernest soal politik uang hanya pencitraan. Ia meminta agar PSI tidak lagi melakukan kampanye.
Bestari meminta agar PSI tidak membangun citra sebagai partai yang paling anti korupsi. Menurutnya Pemilu sudah selesai dan sudah waktunya mengurus hal lain yang lebih penting.
"Jadi masalah PSI sebetulnya begini, bahwa saya mengimbau kepada teman-teman PSI agar tidak lagi melakukan kampanye-kampanye," ujar Bestari di gedung DPRD, Selasa (16/7/2019).
Menurutnya hal lain yang lebih penting yakni meningkatkan kapasitas para kader PSI. Salah satunya seperti menggelar seminar untuk melatih para kadernya yang akan dilantik sebagai anggota DPRD DKI 26 Agustus mendatang.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Resmi Jadi Tersangka Kasus Jasmas
"Buatlah seminar-seminar yang baik untuk meningkatkan kapasitas dari pada teman-teman yang ada di PSI," kata Bestari.
Menurutnya para anggota DPRD sudah memahami mengenai kinerjanya yang diawasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Karena itu ia meminga agar tidak memanfaatkan isu tersebut untuk menaikan elektabilitas.
"Kami semua di DPRD ini paham betul bahwa teman-teman di KPK mengawasi kita," pungkasnya.
Sebelumnya, PSI menuding ada praktik politik uang di DPRD DKI Jakarta, untuk proses pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.
Politik uang tersebut bertujuan untuk menghadirkan para anggota DPRD dalam rapat paripurna pemilihan wagub yang bakal segera digelar.
Baca Juga: Demokrat Polisikan Politikus PSI Rian Ernest Soal Politik Uang di DPRD DKI
Politikus PSI Rian Ernest menuding, jumlah uang yang ”diguyur” ke DPRD DKI bernilai ratusan juta rupiah.
"Rumor politik uang yang PSI dengar adalah, adanya uang senilai ratusan juta rupiah yang akan diberikan kepada anggota DPRD agar hadir dalam paripurna pemilihan wagub. Agar paripurnanya kuorum,” kata Rian, Senin (15/7/2019).