Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai wajar ketika banyak partai politik pendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi kini saling rebutan soal jatah kursi menteri pada Kabinet Kerja periode II. Namun, JK mengingatkan kepada Jokowi bahwa kursi yang bisa diperoleh partai politik sesuai dengan suara yang didapatkannya di parlemen.
JK mengatakan bahwa politik di manapun selalu berakhir kepada berbagi kekuasaan. Ikut dalam pelaksanaan kampanye hingga akhirnya calon pemimpin yang didukungnya meraih kemenangan merupakan cara yang dilakukan partai politik untuk mendapatkan kursi menteri.
"Jadi memang tujuannya dia ikut pemilu, ikut apa, capek-capek berkampanye, itu untuk... Kalau pada ujungnya tidak mendapat kursi dia tidak mendapat tujuannya," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2019).
"Karena itu wajar-wajar saja partai itu mencoba untuk mendapatkan kursi pemerintah kabinet yang baik. Itu wajar-wajar saja," sambungnya.
Baca Juga: Amien Rais Mau Awasi Jokowi, PKB: Asal Tak Menghina, Kita Hargai
Dengan banyaknya partai politik yang melobi Jokowi terkait dengan jumlah kursi menteri yang bisa diperoleh, JK mengingatkan bahwa kursi menteri itu bisa didapatkan sesuai dengan perolehan suaranya di parlemen.
"Tentu juga ada aturan-aturannya dan kewajarannya. Ya tentu partai yang mempunyai kursi yang besar mendapat juga di kabinet juga yang memadai," tandasnya.