Suara.com - Wabah Ebola di Kota Goma, Republik Demokratik Kongo, menimbulkan kekhawatiran bahwa penyakit mematikan itu dapat menyebar ke negara tetangga mereka Rwanda.
Menurut pejabat migrasi setempat, Goma berbagi perbatasan dengan Rwanda, dengan sekitar 100.000 orang melintasi perbatasan dari kedua negara setiap harinya untuk berbagai urusan.
"Kasus Goma sangat mengerikan, mengingat kedekatan kota itu dengan Rwanda dan penyakit itu dapat dengan mudah menyebar di luar perbatasan jika tidak diatasi," kata seorang pejabat kesehatan di distrik perbatasan Rwanda, Rubavu, seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (15/7/2019).
Kementerian Kesehatan Kongo mengumumkan bahwa kasus Ebola pertama di Goma telah dikonfirmasi pada Minggu, menyerang seorang pendeta yang berinteraksi dengan pasien Ebola di kota Butembo.
Baca Juga: Ebola Mendekat, Pemerintah Sudan Selatan Perketat Layanan Kesehatan
Sang pendeta melakukan perjalanan ke Goma dengan bus pada Minggu.
"Dia kemudian dipindahkan kembali ke pusat perawatan Butembo, sementara penumpang bus lainnya diisolasi untuk mendapatkan vaksinasi," kata kementerian kesehatan.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin, Menteri Kesehatan Rwanda Diane Gashumba mengajak warga Rwanda untuk berkontribusi dalam memperkuat langkah-langkah pencegahan penyebaran Virus Ebola ke Rwanda.
Menekankan bahwa belum ada laporan soal kasus Ebola di Rwanda, Gashumba mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, menghindari kunjungan yang tidak perlu ke Goma dan untuk mencari bantuan medis tepat waktu di fasilitas kesehatan terdekat jika menemukan seseorang yang mengalami gejala seperti demam tinggi, perdarahan, diare dan mata merah.
Rwanda meningkatkan kewaspadaannya terhadap kemungkinan penyebaran Ebola sejak penyakit mematikan itu menyebar luas Agustus lalu.
Baca Juga: Ebola Telan Korban Jiwa di Uganda, Satu Anak Meninggal
Negara itu melakukan berbagai langkah pencegahan, termasuk menyaring para wisatawan yang hendak memasuki wilayahnya secara ketat.