Di-bully dan Diperas Teman Sekolah, Siswa SMP Ini Terkena Gangguan Jiwa

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 16 Juli 2019 | 13:27 WIB
Di-bully dan Diperas Teman Sekolah, Siswa SMP Ini Terkena Gangguan Jiwa
M. Syukri dan anaknya MRF saat ditemui di kediamannya, Senin (15/7). [Covesia/Angga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siswa SMP di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, berinisial MRF mengalami gangguan jiwa karena kerap dirisak dan dipalak oleh sesama siswa di sekolah.

Bocah berusia 15 tahun dan masih duduk di bangku kelas 9 ini kekinian sudah diajak berkomunikasi dan banyak terdiam.

Covesia.com—jaringan Suara.com, Senin (16/7/2019), yang menyambangi kediaman MRF di Jorong Koto Tongah, Kenagarian Lubuk Batingkok, Kecamatan Harau bertemu langsung dengan dia dan orang tuanya, M Syukri.

Penuturan Syukri, keterbelakangan mental yang dialami oleh anaknya ini sudah berlangsung selama satu bulan, tepatnya sejak Selasa (18/6/2019).

Baca Juga: Dua Pemotor Ngotot Ingin Lewat Jalur Busway, Yamaha Nmax Kena Bully Lagi

Saat itu, Syukri yang baru pulang sekolah terlihat bermenung di rumah. Karena merasa aneh pada pandangan MRF yang bermenung terlalu jauh dan lama, Syukri bertanya perihal masalah yang dialami anaknya.

Awalnya, MRF tidak mengaku ada masalah. Namun setelah dipaksa, akhirnya dia menceritakan secara detail persoalannya di sekolah, yang kerap dirisak dan dipalak oleh teman satu sekolah.

Kejadian itu sudah berlangsung selama 2 tahun, tepatnya sejak ia masuk ke SMP Negeri 1 Harau.

Mendengar hal itu, Syukri sedikit kesal dan ingin mendatangi pihak sekolah keesokan harinya.

Namun, sore hari, saat Syukri berada di ladang, ia dipanggil oleh kerabatnya dan memberi kabar bahwa anaknya mengamuk dan membanting barang-barang yang ada di rumah.

Baca Juga: Sandiaga Bottle Cap Challenge, Di-bully karena Tepergok Videonya Editan

Di situlah, Syukri berkesimpulan inilah puncak tekanan batin anaknya yang merasa tertekan selama dua tahun belakangan dan sudah mengalami depresi yang berujung gangguan jiwa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI