Suara.com - Gerakan memblokir akun media sosial pribadi Prabowo Subianto dan Partai Gerindra terus digaungkan sebagai bentuk kekecewaan atas pertemuan Prabowo dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi beberapa waktu lalu. Juru Bicara Partai Gerindra Kawendra Lukistian menganggap kalau gerakan tersebut memang tidak bisa dihalau oleh pihaknya sendiri.
Kawendra mengatakan bahwa penggunaan media sosial oleh masyarakat merupakan hak privasi yang bisa dikonsumsi publik. Karenanya pembatasan itu tidak bisa dilakukan karena kembali ke dalam tanggung jawab masing-masing pengguna media sosial.
"Jadi, kedaulatannya adalah ada di masing-masing para pengguna dan kami tidak bisa membatasi apa yang membatasi ekspresi dari para pendukung kami apapun itu bentuknya," kata Kawendra kepada Suara.com, Selasa (16/7/2019).
Meskipun begitu, Kawendra menjelaskan bahwa pihaknya menyampaikan kepada pendukung untuk memberikan kesempatan kepada Prabowo dan Gerindra untuk menentukan langkah politiknya. Langkah politik itu disebut Kawendra demi kepentingan bangsa dan negara tanpa harus tawar menawar kursi menteri.
Baca Juga: Prabowo Bertemu Jokowi, PA 212: Harusnya Diskusi Dulu dengan Ulama
"Tapi yang jelas yang bisa saya sampaikan tolong berilah kesempatan kepada pak Prabowo, partai Gerindra untuk menentukan langkah politik," ujarnya.
"Insya Allah langkah politik yang diambil adalah langkah politik untuk kepentingan bangsa dan negara dan pak Prabowo kemarin telah menegaskan di akun Instagramnya tidak ada tawar menawar untuk cita-cita bangsa ini," tandasnya.
Untuk diketahui, kekecewaan para pendukung Prabowo Subianto setelah pertemuan perdana antara Prabowo dan Jokowi masih terus berlanjut. Gerakan untuk memblokir akun media sosial pribadi Prabowo masih terus digaungkan.
Meski pertemuan dua seteru dalam Pilpres 2019 itu telah berlalu dua hari lalu, namun gelombang kekecewaan masih tergambar jelas pada para pendukung.
Mereka masih bersikeras menolak segala penjelasan Prabowo mengenai pertemuan tersebut.
Baca Juga: Ketum Pepes Prabowo Minta Jokowi Bebaskan 3 Emak-emak yang Dipenjara
Sebagai bentuk luapan amarah dan kekesalan, para pendukung Prabowo melakukan gerakan blokir Prabowo.