Banyak Warga Indonesia Tak Hafal Pancasila, Terparah Bangka Belitung

Selasa, 16 Juli 2019 | 11:39 WIB
Banyak Warga Indonesia Tak Hafal Pancasila, Terparah Bangka Belitung
Dirjen Politik dan Pemerintahan Kemendagri Soedarmo saat Rakernas Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (16/07/2019).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Kemendagri Soedarmo mengungkapkan banyak daerah di Indonesia yang penduduknya belum hafal Pancasila. Padahal, Indonesia sudah berusia 74 tahun.

Soedarmo mengatakan banyak daerah yang belum hafal Pancasila apalagi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

"Masih banyak daerah-daerah yang tidak hafal dengan Pancasila, Secara teori harusnya mereka tidak banyak hafal dengan Pancasila tapi bagaimana mengaplikasikan nilai Pancasila," kata Soedarmo saat Rakernas Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (16/07/2019).

Berdasarkan hasil survei yang ditayangkan Soedarmo, ada 12 Provinsi yang dijadikan sample, tidak dirinci kapan survei dilakukan termasuk metode dan persentase margin errornya.

Baca Juga: Mendagri: 74 Tahun Kita Merdeka Masih Ada Ormas Tolak Pancasila

"Ini hasil survei, kita telah bisa lepas dari hasil survei ini, kalaupun margin error-nya tinggi, tapi bayangkan seperti Jawa Tengah itu masih 28 persen tidak hafal Pancasila, apalagi Kalimantan Timur 50 persen, jadi 50 hafal 50 tidak hafal," tegasnya.

Bangka Belitung menjadi provinsi yang warganya paling banyak tak hafal Pancasila yakni 60 persen. Sementara di Jawa Tengah, 28 persen warganya tidak hafal Pancasila.

Data Kemendagri soal daerah di Indonesia yang belum hapal Pancasila. (Suara.com/Tio).
Data Kemendagri soal daerah di Indonesia yang belum hapal Pancasila. (Suara.com/Tio).

Soedarmo meminta seluruh elemen pemerintah mulai dari tingkat desa hingga Sekretaris Daerah di Provinsi untuk menggencarkan penanaman nilai Pancasila di masyarakat.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo juga meminta seluruh organisasi masyarakat memegang teguh empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu sebagai syarat penting bagi masyarakat untuk berkelompok di dalam ormas.

Thahjo mengatakan keempat pilar tersebut antara lain Pancasila, NKRI, Bhineka Tungga Ika, dan Undang Undang Dasar 1945.

Baca Juga: Hendropriyono: Rujuk Pancasila, Tak Ada Oposisi Jadi Tidak Ada Rekonsiliasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI