Tolak Seruan Amien Rais, PAN: Keputusan Bukan untuk Senangkan Satu Orang

Senin, 15 Juli 2019 | 14:50 WIB
Tolak Seruan Amien Rais, PAN: Keputusan Bukan untuk Senangkan Satu Orang
Amien Rais di rumahnya Condongcatur, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (13/7/2019) sore. [Suara.com/Rahmat Ali]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menegaskan menolak jika PAN pada akhirnya harus masuk dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun belakangan, pendapat Amien itu berbeda dengan yang disampaikan oleh Waketum PAN Bara Hasibuan.

Menurut Bara, PAN siap untuk bergabung dalam koalisi Jokowi. Keinginan PAN untuk merapat ke pemerintah itu juga diakui Bara berdasarkan suara sebagian besar pengurus PAN di provinsi.

"Jadi kami menerima advice saran dari berbagai pihak dan tentu saja kami akan mengambil keputusan berdasarkan proses institusional. Jadi memang ini bukan kemauan satu dua orang saja. Tapi betul-betul melibatkan semua pihak, pengurus DPP, juga pengurus-pengurus provinsi," kata Bara di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/7/2019).

Apakah perbedaan pendapat para pengurus dengan Ketua Dewan Kehormatan PAN soal masuk tidaknya PAN dalam koalisi Jokowi pertanda bahwa suara Amien tak lagi didengar, Bara memberi jawaban.

Baca Juga: Siang Ini Amien Rais Beri Pernyataan Resmi Pasca Jokowi - Prabowo Bertemu

Ia berujar apa yang nantinya menjadi keputusan resmi terkait sikap politik PAN harus didasari oleh kepentingan partai. Jadi, lanjut dia, keputusan PAN tidak lantas harus mendengarkan pendapat satu orang tertentu, dalam hal ini Amien Rais selaku politikus senior PAN.

"Ya tentu begini ya, kami harus mengambil keputusan sesuai kepentingan partai. Bukan untuk menyenangkan satu orang atau dua orang di dalam partai, tidak bisa. Harus melihat kepentingan bersama sesuai dengan sejarah PAN," kata Bara.

Bara juga menyinggung soal keberadaan Zulkifli Hasan selaku Ketua Umum PAN yang ia lihat sebagai pemimpin utama partai dan memiliki hak untuk menentukan arah PAN ke depannya karena diberi mandat dan tanggung jawab langsung.

"Jadi itu pemimpin, pemimpin utama dalam setiap parpol adalah ketum. Ketum yang diberikan mandat dan tanggung jawab untuk memberikan dan bisa menentukan arah partai ke depan," kata Bara.

Bara menymgungkapkan, Zulkifli dalam beberapa pertemuan internal juga sudah mengisyaratkan agar PAN dapat berperan dengan cara masuk dalam pemerintahan.

Baca Juga: Soal Pertemuan Jokowi - Prabowo, Politisi Demokrat Sindir Amien Rais

"Ketua Umum juga sudah berkali-kali dalam rapat internal mengatakan bahwa memang sebaiknya memiliki peran yang konstruktif dan terlibat langsung dalam pengambilan keputusan. Dan itu opsi yang harus dilihat adalah masuk dalam pemerintahan," ujar Bara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI