Suara.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) tidak menyinggung permasalahn Hak Asasi Manusia di dalam pidato kebangsaannya pada acara Visi Indonesia di Sentul Internasional Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019) malam.
Selama kurang lebih 30 menit berpidato, Jokowi menitikberatkan pada lima visi mulai dari infrastruktur, pendidikan, ekonomi, pembangunan sumber daya manusia, dan reformasi birokrasi.
Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Aria Bima beralasan Jokowi memang belum menyampaikan secara keseluruhan visinya untuk periode kedua lima tahun ke depan. Ia menyebut pidato kali ini lebih fokus ke pembangunan ekonomi.
"Ini tadi lebih ke persoalan ekonomi ya, persoalan hukum dan HAM ini adalah persoalan tidak hanya kita sebagai bangsa tetapi persoalan dunia. Tentu itu akan menjadi sesuatu hal yang harus dirampungkan oleh Pak Jokowi," kata Aria Bima di SICC.
Baca Juga: Mantan Tolak Ajakan Balikan, Lelaki Semarang Pilih Gantung Diri
Menurut Aria, persoalan HAM akan tetap menjadi salah satu persoalan penting yang akan diselesaikan Jokowi bersama wakilnya, Maruf Amin.
"Tentunya persoalan HAM, persoalan lingkungan adalah persoalan yang lebih dulu menjadi hal yang harus diselesaikan dengan berbagai persoalan HAM yang ada," tegasnya.
Untuk diketahui, Pidato Jokowi disaksikan hampir seluruh Menteri Kabinet Indonesia Kerja, Ketua Umum Parpol Koalisi, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, dan puluhan ribu masyarakat yang memenuhi SICC.