Suara.com - Hassan Ali pencari suaka asal Somalia di sekitar eks gedung Kodim Kalideres, Jakarta Barat mengaku sama sekali tidak merasakan adanya penolakan dari warga sekitar. Malah, Ali menganggap orang Indonesia baik dan ramah karena menerima keberadaan mereka.
Kendati demikian, Ali tak menampik jika memang ada sejumlah penolakan terhadap ia dan pengungsi lainnya melalui sejumlah spanduk yang dipasang warga sekitar.
Ali mengatakan, ia sendiri menghormati terkait penolakan tersebut. Namun ia juga meminta agar warga setempat memperbolehkan para pencari suaka sejenak mengungsi di eks gedung Kodim.
"Kami pun tidak punya masalah sama orang Indonesia. Kami menghormati, mereka saudara. Saya mengucapkan terima kasih kepada orang Indonesia. Tapi mohon, terima lah kami untuk sementara di sini," ujar Ali, Minggu (14/7/2019).
Baca Juga: Kesaksian Memilukan Imigran Afganistan, Lebih Betah di Kalideres
Terkait keberadaannya yang mengganggu aktivitas warga karena para pencari suaka keluar gedung dan berkeliaran di jalan, Ali berjanji hal itu tidak akan sampai mengganggu.
Menurutnya, para pencari suaka butuh keluar dari area gedung untuk mencari suasana baru sambil berolahraga dengan berjalan kaki.
"Saya merasa orang Indonesia di sekitar sini tidak merasa nyaman, mereka benar jika merasa tidak nyaman, mungkin kami dikira tidak baik, mengganggu lingkungan mereka. Tapi kami tetap merasa terima kasih dengan itu," ujarnya.
Sementara itu, Abdul Khaliq pencari suaka asal Afganistan mengatakan ia tidak punya pilihan lain jika memang keberadaannya ditolak. Ia berujar hanya mengikuti apa yang diarahkan terkait tempat pengungsian.
"Kami di Indonesia tidak bisa milih ingin tinggal di mana," kata Abdul.
Baca Juga: Lurah Kalideres Tak Terima Disebut Tampung Imigran Diam-diam
Sebelumnya, warga Kompleks Daan Mogot Baru, RT 005 RW 017 melakukan penolakan terhadap para imigran pencari suaka yang baru dipindah dari trotoar di Kebon Sirih, Jakarta Pusat ke gedung eks Kodim yang berada di dalam kompleks.