Akhir Petualangan Politik Prabowo Tak Sama seperti Pangeran Diponegoro

Minggu, 14 Juli 2019 | 07:30 WIB
Akhir Petualangan Politik Prabowo Tak Sama seperti Pangeran Diponegoro
Presiden RI terpilih Joko Widodo (Jokowi) bersama Prabowo Subianto berpelukan usai memberikan pernyataan pers saat menggelar pertemuan di Stasiun MRT Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pascapertarungan di gelanggang Pilpres 2019, persamuhan bersejarah antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto terjadi.

Keduanya bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan kemudian menaiki Mass Rapid Transit atau Moda Raya Transportasi (MRT), Sabtu (13/7/2019).

Konsultan politik dan media, Hersubeno Arief memunyai pandangan tersendiri atas persamuhan keduanya.

Baca Juga: Mahfud MD: Jokowi dan Prabowo Bersua, Wajar Gerindra Masuk Koalisi

Dia menilai, persamuhan ini merujuk pada lukisan Penangkapan Diponegoro karya pelukis Raden Saleh.

Hersubeno, dalam unggahan status di akun Facebooknya melihat kesediaan Prabowo untuk bertemu Jokowi seperti Pangeran Diponegoro yang bersedia bersamuh dengan penjajah Belanda saat itu.

"Netizen menilai kesediaan Prabowo bertemu dengan Jokowi sama dengan peristiwa ketika Pangeran Diponegoro bersedia bertemu penjajah Belanda," tulis Hersubeno di akun Facebooknya.

Pangeran Diponegoro yang kala itu dijanjikan pertemuan dengan Belanda sebagai ajang silaturahmi.

Namun, ia malah ditangkap sehingga pecah Perang Jawa yang berlansung pada tahun 1825 hingga 1830.

Baca Juga: Lelucon Sandiaga soal Pertemuan Perdana Jokowi - Prabowo

Perang tersebut, kata Hersubeno, banyak menguras sumber daya milik Belanda. Pasukan Belanda banyak yang gugur dan kas milik Veereenigde Oostindische Compagnie (VOC) -kongsi dagang Belanda- habis terkuras.

REKOMENDASI

TERKINI