Ia mengatakan, dirinya dan Jokowi sama-sama anak bangsa dan sama-sama patriot yang ingin berbuat terbaik untuk bangsa Indonesia.
"Saya mengerti banyak yang mungkin masih emosional dan kita mengerti banyak hal yang kita harus perbaiki, tapi intinya saya berpendapat bahwa antara pemimpin kalau hubungannya baik kita bisa saling mengingatkan. Kalau beliau mau ketemu saya, ya saya akan manfaatkan untuk menyampaikan hal-hal demi kebaikan bersama. Jadi saya ucapkan selamat bekerja," ucap Prabowo sambil menjabat tangan Jokowi sekali lagi.
"Peluk, peluk, peluk" demikian teriakan massa.
"Eh tunggu dong, inilah demokrasi pak, kita disuruh-suruh ini. Saya ucapkan selamat tambah rambut putih pak," kata Prabowo dan kali ini Jokowi pun ikut tertawa.
Baca Juga: Lelucon Sandiaga soal Pertemuan Perdana Jokowi - Prabowo
Prabowo menilai, sebagai presiden, Jokowi berarti mengabdi dan memikul beban masalah yang besar.
"Kami siap membantu kalau diperlukan Pak untuk kepentingan rakyat, tapi kalau kami juga minta maaf pak, kalau kami mengkritisi bapak sekali-sekali karena demokrasi juga membutuhkan 'check and balance'," kata Prabowo yang mengisyaratkan tetap berada di jalur oposisi.
Selesai Prabowo bicara, Jokowi bertindak seolah-olah sebagai "master of ceremony" (MC) acara tersebut.
"Saya kira sudah jelas dan gamblang semua, saya kira tidak ada pertanyaan yang masih mengganjal, sudah jelas semua apa yang saya sampaikan dan apa yang disampaikan pak Prabowo, atau masih ada yang bertanya?" tanya Jokowi kepada wartawan.
Pertanyaan pertama adalah mengapa memilih lokasi MRT.
Baca Juga: Usai Jokowi - Prabowo, Pertemuan Sandiaga - Ma'ruf Mungkin Menyusul
"Sebetulnya pertemuan di manapun bisa. Di MRT bisa, mau di rumah Pak Prabowo bisa, di istana bisa tapi kami sepakat memilih MRT," jawab Jokowi langsung.