Suara.com - Presiden Joko Widodo pada Sabtu (13/7/2019) bertemu dengan bekas saingannya di pemilihan presiden 2019, Prabowo Subianto di dalam kereta listrik MRT.
Banyak spekulasi soal mengapa pertemuan pertama setelah pertarungan panas di Pilpres 2019 digelar di MRT.
Beberapa pakar menafsirkan pertemuan digelar di MRT untuk menunjukkan bahwa sudah saatnya untuk melaju ke depan dan bahwa persaingan dalam pemilu hanyalah stasiun-stasiun dalam perjalanan membangun bangsa.
Tetapi apa kata Jokowi?
Baca Juga: Prabowo Bertemu dan Peluk Jokowi, Amien Rais: Kok Mendadak Nyelonong?
Dalam postingan di Facebook pada Sabtu petang, Jokowi menulis bahwa ia mengajak Prabowo bertemu di MRT agar purnawirawan jenderal Angkatan Darat itu bisa menjajal moda transportasi baru di DKI Jakarta tersebut.
"Saya mengajak Pak Prabowo Subianto untuk menjajal moda transportasi baru di ibu kota, naik kereta MRT dari Stasiun Lebak Bulus sampai Senayan, Sabtu pagi ini," tulis Jokowi.
"Pertemuan saya dengan Pak Prabowo adalah pertemuan seorang sahabat, pertemuan seorang kawan, pertemuan seorang saudara. Bukan pertemuan kebetulan, tapi sudah lama direncanakan."
"Mengapa baru sekarang? Hanya soal waktu dan kesibukan semata. Kesempatan untuk bertemu hari ini sekalian mengenalkan MRT kita. Saya tahu Pak Prabowo belum pernah mencoba MRT hehe," tutup Jokowi.
MRT sendiri adalah moda transportasi yang pembangunannya dimulai oleh Jokowi saat ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012. Ketika itu Jokowi yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama disokong oleh Prabowo dan Partai Gerindra-nya dalam pemilihan gubernur.
Baca Juga: Prabowo Bertemu Jokowi Tak Ditemani Sandiaga, Ini Tafsir Mikroekspresi
Tetapi pada 2014 Jokowi dicalonkan oleh PDIP sebagai kandidat presiden. Lawannya ketika itu adalah Prabowo sendiri, yang berduet dengan Hatta Rajasa. Pertarungan keduanya diulang kembali pada Pilpres 2019 yang digelar April kemarin.