"Status warisan dunia dari UNESCO ini kan menyangkut pelestarian sejarah dan budaya pertambangan batubara Ombilin maupun Sawahlunto secara umum. Dalam Islam, menjaga dan melestarikan sejarah juga dianjurkan," katanya.
"Sebab sejarah itu mengandung ibroh (pelajaran) yang harus menjadi renungan kita. Sebab hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, salah satu pengingat tentang hari kemarin ya dari sejarah itu," katanya.
Sementara menyambut bakal meningkatnya kunjungan wisatawan sebagai dampak langsung dari status warisan dunia itu, ia mengingatkan agar dalam menyambut tamu, maka sesuai panduan Islam dalam menyambut tamu, masyarakat diajak untuk saling hormat-menghormati.
"Wisatawan itu adalah tamu kita. Dalam agama kita sudah diajarkan bagaimana ramah tamah dan penghormatan menyambut tamu. Selagi masih dalam kewajaran dan mereka juga menghormati, menghargai kita maka tentu kita juga wajib memberikan penghormatan dan penghargaan," kata Darmuis.
Baca Juga: Penuh Pesona, Potret Sawahlunto dan 6 Situs Warisan Budaya UNESCO Terbaru
Sementara, Walikota Sawahlunto Deri Asta mengucapkan terima kasih atas dukungan dari pemangku adat dan agama bagi pengakuan warisan dunia dari UNESCO pada Sawahlunto itu.
Ia juga menyatakan bahwa pemkot pasti akan selalu mendengarkan pertimbangan dan arahan dari para pemangku adat dan agama dalam merumuskan maupun menjalankan serta mengevaluasi kebijakan terkait. (Antara)