Sementara itu, Kepala Balai Besar TNGGP, Wahju Rudianto menjelaskan, jembatan gantung mulai dikembangkan pada 2017. Saat itu jumlah PNBP yang bisa dihasilkan dari Resort Situgunung hanya sekitar Rp 360 juta.
Jembatan gantung yang dikenal masyarakat sebagai "Suspension Bridge" kemudian mulai dimanfaatkan pada Oktober 2018. Jumlah PNBP yang disumbang Resort Situgunung, pada Bidang Wilayah II TNGGP melonjak mencapai Rp 2,6 miliar.
“Tahun 2019 sampai Juni, jumlah PNBP dari Situgunung sudah mencapai Rp 2,9 miliar atau sudah sekitar 80 persen target tahun 2019," katanya.
Adapun total PNBP yang disumbangkan Balai Besar TNGGP, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) pada 2018 mencapai Rp 6 miliar. Wahju menuturkan, jembatan gantung Situgunung telah menjadi ikon Sukabumi dan viral di sosial media.
Baca Juga: Digugat Koalisi Sipil karena Udara Jakarta Buruk, KLHK Pamer Program
Pada waktu yang akan datang akan dikembangkan ikon wisata jembatan gantung terpanjang sedunia di wilayah TNGGP, yang masuk daerah administrasi Kabupaten Bogor, dan wisata air panas di wilayah TNGGP, yang masuk daerah administrasi Kabupaten Cianjur.
Pengembangan wisata alam, kata Wahju, berdampak signifikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan.
"Banyak usaha rakyat yang bergerak, seperti transportasi, oleh-oleh dan warung makanan," katanya.