Suara.com - Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan sudah selesai melakukan investigasi. Tim bentukan Polri itu akan segera membeberkan hasilnya ke publik pekan depan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan salah satu temuan baru yang didapat dalam investigasi tersebut adalah motif penyiraman air keras tersebut.
"(Temuan baru TGPF) berkaitan dengan barang bukti dan motif," kata Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2019).
Seluruh temuan itu akan dibuka ke publik sepekan setelah pertemuan TGPF dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada Selasa 9 Juli 2019 lalu.
Baca Juga: Polri Klaim Belum Terima Data Komnas HAM soal Laporan Orang Hilang 22 Mei
"Saya belum tahu secara detail. Nanti, kan minggu depan ada konpers bersama dari tim pakar, tim Bareskrim, maupun dari Humas, saya dengan Kadiv," terangnya.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu memastikan hasil investigasi itu merupakan tugas akhir dari TGPF yang dibentuk Polri, setelah itu proses dilanjutkan ke penyidik.
"Tim gabungan sudah selesai. Nanti langsung diambil alih penyidik," tutup Dedi.
Diketahui, Novel Baswedan diserang oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai salat Subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Namun hingga kekinian polisi belum bisa mengungkap pelaku yang telah merusak mata kiri Novel akibat tersiram air keras.
Baca Juga: Polri Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura, 4 Orang Diringkus