Siapkan Rp 110 Juta, Miftah Sabri Tantang Kader PKB Pulangkan Habib Rizieq

Jum'at, 12 Juli 2019 | 14:00 WIB
Siapkan Rp 110 Juta, Miftah Sabri Tantang Kader PKB Pulangkan Habib Rizieq
Habib Rizieq Shihab (Suara.com/Oke Atmaja)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Gerindra Miftah Sabri curiga, kepulangan Pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi sengaja dihalangi oleh pemerintah Indonesia.

Ia menuding, badan intelijen dari Arab Saudi dan Indonesia bersekongkol supaya Habib Rizieq tak bisa kembali ke Tanah Air.

"Kalau perlu, kalau memang ini ada tendensi pembicaraan backdoor dua negara, itu harus kita buka," ujar Miftah Sabri di program Rosi KompasTV, Kamis (11/7/2019).

Tudingan itu kemudian ditentang oleh politikus PKB Maman Imanul Haq. Ia blak-blakan menuding timses Prabowo Subianto untuk Pilpres 2019 lalu memanfaatkan Habib Rizieq sebagai komoditas politik.

Baca Juga: Habib Rizieq Diminta Pulang Sendiri, TKN: Pemerintah Tak Pernah Mengusir

"Kalau saya justru curiga, Habib Rizieq justru dijadikan komoditas oleh Pak Prabowo dan teman-teman," terang Maman Imanul Haq. "Jangan-jangan Habib Rizieq itu gampang pulangnya, tetapi dijadikan komoditas untuk bargain politik atau dalam bahasa JK itu adalah tumbal."

Ia juga menyampaikan tiga argumentasi untuk menguatkan tudingannya.

Yang pertama yakni, negara selalu melindungi warganya meskipun berada di luar negeri. Maman Imanul Haq memberi contoh kasus yang dialami warga Majalengka bernama Eti bin Toyib.

"Dia sudah dinyatakan hukuman mati, tapi ada ganti rugi, kita mengumpulkan dana Rp18 milyar, lalu dia bisa selamat, apalagi Habib Rizieq, apa yang sulit?" katanya.

Kemudian alasan kedua berkaitan dengan istilah 'portal' kepulangan Habib Rizieq, yang sebelumnya, menurut eks juru bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak, perlu dibuka dengan 'kunci' di tangan pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Dahnil Sebut Rizieq Tak Bisa Pulang, Abu Janda: Kunci Portal ada di Firza

"Yang kedua, portal itu apa? Portal itu jangan-jangan kepentingan politiknya Pak Prabowo," tutur Maman Imanul Haq.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI