Garbi Bakal Jadi Parpol, Fahri Hamzah: Tinggal Tunggu Waktu

Kamis, 11 Juli 2019 | 14:16 WIB
Garbi Bakal Jadi Parpol, Fahri Hamzah: Tinggal Tunggu Waktu
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat ditemui wartawan di Komplek Parlemen Senayan. (Suara.com/Novian).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memastikan Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) akan menjadi partai politik. Garbi merupakan organisasi masyarakat yang digagas oleh mantan Presiden PKS Anis Matta dan Fahri Hamzah.

Fahri menuturkan, aspirasi masyarakat di seluruh Indonesia yang terkumpul seiring keberadaan Garbi selama lebih dari satu tahun, menjadi dasar untuk mengubah Garbi dari sekadar ormas menjadi sebuah partai politik.

Bertransformasinya Garbi menjadi sebuah partai politik, dikatakan Fahri, bisa menjadi pemecah kebekuan akan polotik yang selama ini ada di tengah masyarakat.

"Partai baru yang ingin kita bentuk dengan latar dari kelahiran Garbi itu adalah partai yang ingin keluar dari stigma yang menyempitkan potensi bangsa kita. Stigma yang kontra produktif terhadap peluang kolaborasi inovatif dan kreatif diantara sesama anak bangsa," kata Fahri kepada wartawan, Kamis (11/7/2019).

Baca Juga: PKS Bertekad Jadikan Parlemen Sebagai Kekuatan Penyeimbang

"Jadi kami ingin memulai sebenarnya dengan satu pendekatan yang memiliki implikasi yang menumbuhkan optimisme dan imajinasi tentang kebesaran Indonesia," sambungnya.

Terkait target Garbi dideklarasikan sebagai partai, Fahri berujar masih menunggu formulasi sebelum akhirnya diformalkan menjadi partai.

"Sehingga tinggal menunggu waktu kapan kita melakukan fomalisasi pembentukan partai politik," ujarnya.

Terkait basis massa dan simpatisan Garbi ke depannya setelah menjadi partai, Fahri mengatakan semua yang tertarik dengan pemikiran yang digagas Garbi bisa bergabung tanpa adanya batasan politik aliran tradisional.

"Maka basis konstituensinya seluruh pasar politik dan rakyat Indonesia yang berminat dengan cara berpikir yang ditawarkan oleh partai baru ini. Jadi kita tidak mau apa namanya basis itu berdasar pada politik aliran tradisionil tetapi melintas batas kepada siapa saja yang menyepakati cara berpikir yang ditawarkan," tandasnya.

Baca Juga: PKS - Gerindra Ributkan Rumusan Kuorum Paripurna Pemilihan Cawagub DKI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI