Suara.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan bahwa kondisi udara Jakarta masih termasuk ke dalam golongan sehat. Tetapi, kondisi udara di Jakarta tidak baik untuk bayi dan warga yang berusia lanjut atau manula.
Siti menerangkan, apabila dibandingkan dengan Baku Mutu Udara Ambien Nasional 65 (g/Nm3), maka kualitas udara Jakarta bisa disebut bagus atau sehat.
Namun, apabila membandingkan dengan standar World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia pada angka 25 (g/Nm3), maka kualitas udara Jakarta masuk ke dalam kategori sedang.
Fakta lain diungkapkan Siti di mana kondisi udara di Jakarta saat ini nyatanya tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Baca Juga: Darurat Polusi, Pemprov DKI Akan Tambah Alat Ukur Kualitas Udara di Jakarta
"Bilamana menggunakan data gabungan Air Quality Monitoring System (AQMS) KLHK dan Pemerintah DKI Jakarta, maka kualitas udara Jakarta berada pada konsentrasi 39,04 (g/Nm3) atau pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif yakni bayi dan manula," kata Siti saat memberikan sambutan pada Hari Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2019 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis (11/7/2019).
Hasil yang sama juga diperlihatkan oleh data dari Air Visual tahun 2017 yang dikelola oleh LSM berkedudukan di Beijing, China.
"Kualitas udara kota Jakarta berdasarkan data rata-rata tahunan PM 2,5 berada pada urutan ke 160, yaitu pada angka 29,7 (g/Nm3) atau kategori sedang," tandasnya.